KRITERIA DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 12 Ta-hun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifi-kasi dan kompetensi pengawas sekolah. Standar kualifikasi menjelaskan per-syaratan akademik dan nonakademik untuk diangkat menjadi pengawas seko-lah. Standar kompetensi menjelaskan seperangkat kemampuan yang harus di-miliki dan dikuasai pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawabnya. Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kom-petensi penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Dari hasil uji kompetensi di beberapa daerah menunjukkan kompetensi pengawas seko-lah masih perlu ditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisi manaje-rial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, dan kompetensi penelitian dan pengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan, terlebih lagi bagi para calon pengawas sekolah. Materi dasar untuk semua dimensi kompetensi sengaja disiapkan agar dapat dijadikan rujukan oleh para pelatih dalam melaksanakan diklat pening-katan kompetensi pengawas sekolah di mana pun pelatihan tersebut dilakana-kan. Kepada tim penulis materi diklat kompetensi pengawas sekolah yang ter-diri atas dosen LPTK dan widya iswara dari LPMP dan P4TK kami ucapkan terima kasih. Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Jakarta, Juni 2008 Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK Surya Dharma, MPA., Ph.D DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN BAB II KRITERIA DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBE- LAJARAN dan Disain Pembelajaran ......................................................... 25 silan Pembelajaran .................................................................. 35 LEMBAR KERJA ..................................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 44 BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan inti dan muara segenap proses pengelolaan pendidikan. Kualitas sebuah lembaga pendidikan hakikatnya diukur dari kua-litas proses pembelajarannya, disamping output dan outcome yang dihasilkan. Oleh karena itu kriteria mutu dan keberhasilan pembelajaran seharusnya di-buat secara rinci, sehingga benar-benar measurable and observable (dapat diukur dan diamati). Namun kenyataannya, membuat kriteria dan indikator keberhasilan pem-belajaran tidaklah semudah mengukur produktivitas dan kualitas pada bidang pekerjaan lain. Pembelajaran melibatkan unsur siswa dengan segala karakteris-tiknya, mulai dari latar belakang keluarga, lingkungan, ekonomi, kemampu-an, motivasi, dan sebagainya. Selain itu perubahan yang terjadi pada diri sis-wa setelah melalui sebuah proses pembelajaran juga tidak nampak dan sulit diukur, terutama pada dimensi nilai dan sikap. Kejelasan kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran bukan saja akan memperjelas target dalam setiap tahapan pembelajaran, namun sekali-gus juga meningkatkan accountability guru. Idealnya, setiap guru dan kepala sekolah memiliki kemampuan menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Hal ini tentu memer-lukan pembinaan atau bimbingan dari pengawas. Oleh karena itu, materi ini dirancang untuk membekali pengawas dalam membimbing guru dan kepala sekolah dalam menyusun kriteria keberhasilan pembelajaran. Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir Diklat ini adalah dimensi Kompetensi Supervisi Evaluasi Pendidikan. Setelah mengikuti pelatihan ini pengawas diharapkan dapat menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran. Setelah menyelesaikan materi pelatihan ini, pengawas diharapkan dapat: E. Alokasi Waktu No. Materi Diklat Alokasi 1. Konsep Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran 2 jam 2. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran MIPA 2 jam 3. Mengidentifikasi keberhasilan pembelajaran dari aspek siswa dan disain pembelajaran 2 jam 4. Memahami Proses Pembelajaran sebagai Barometer Indikator Keber-hasilan Pembelajaran 1 jam 5. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran 3 jam F. Skenario c. Praktik menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan tiap mata pelajaran 6. Post test. 7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih mengenai jalannya pelatihan. 8. Penutup BAB II KRITERIA DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN A. Hakikat Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran 1. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam be-lajar dan ketuntasan dalam proses pembelajaran. Artinya belajar tuntas adalah tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Fungsi ketun-tasan belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah kemateri ajar selan-jutnya. Patokan ketuntasan belajar mengacu pada standard kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan ketuntasan dalam pembelajaran berkaitan dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan komponen guru dan siswa. Dengan demikian pemahaman terhadap kriteria keberhasilan belajar, standard kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum penting dipahami oleh Pengawas Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat diamati dan diukur. Secara umum kriteria keberhasilan pembelajaran adalah: (1) keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes forma-tif, tes sumatif, maupun tes ketrampilan yang mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60%; (2) setiap keberhasilan tersebut dihubungkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh kurikulum, tingkat ketercapaian kompetensi ini ideal 75%; dan (3) ketercapaian keterampilan vokasional atau praktik bergantung pada tingkat resiko dan tingkat kesulitan. Ditetapkan idealnya sebesar 75 %. Sedangkan indikator adalah acuan penilaian untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi. Untuk mengumpulkan in-formasi apakah suatu indikator telah tampil pada siswa, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau sesudahnya. Sebuah inidikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Selain itu, sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah di-tetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, tetapi dengan pertimbangan-pertimbnagn tertentu satuan pendidikan dapat menetapkan kri-teria ketuntasan minimal dibawah 75 %. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti kemampuan peserta didik dan guru serta ketersediaan prasarana dan sarana. 2. Identifikasi Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran Semua guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya dapat mencapai kompetensi yang ditentukan secara tuntas asalkan peserta di-dik mendapat bantuan yang tepat. Pada pembelajaran tuntas, kriteria penca-paian kompetensi yang ditetapkan adalah minimal 75% oleh karena itu setiap kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan penilaian pencapaian kompetensi siswa dan diikuti rencana tindak lanjutnya. Hasil penilaian ada tiga kemung-kinan, yaitu kompetensi 75%-85% dalam waktu kurang dari alokasi atau kom-petensi dalam waktu terjadwal, sebagaimana yang gambar berikut. Gambar 1 Tiga Kemungkinan Hasil Penilaian Ilustrasi kegiatan tersebut dapat diperjelas dengan gambar berikut ini. Gambar 2 Manajemen Kegiatan Pembelajaran Tuntas Layanan pembelajaran remedial akan lebih efektif bila melalui kerjasa-ma terpadu antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor sekolah (guru BK). Guru memberi bimbingan akademis, sedangkan walikelas dan konselor sekolah memberi bimbingan psikologi bagi siswa yang menghadapi masalah psikologi. Dengan demikian siswa yang berprestasi bisa mengikuti program akselerasi atau percepatan studinya secara alami. Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka tidak lanjutnya ada tiga ke-mungkinan, yaitu pemberian remidi, pemberian pengayaan, dan atau aksele-rasi. Perbedaan tindak lanjut tersebut dilakukan berdasarkan variasi pencapai-an kompetensi siswa sebagai berikut: antara 75%-85% sedangkan waktu terjadwalnya masih tersisa. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan ketuntasan dalam proses pembelajaran berkaitan dengan waktu yang cukup untuk menguasai sesuatu hasil pembelajaran yang ditentu-kan serta proses pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas. Ketuntasan tersebut bercirikan sebagai berikut: 1) Pengelolaan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui tema pembelajaran untuk mencapai kompetensi. Tema dapat terdiri dari sekumpulan bahan pelajaran yang disusun secara sistematis dan saling terkait. Pembelajaran dipecahkan ke beberapa tema kecil agar mudah dkuasai. 2) Peserta didik belum mempelajari kompetensi berikutnya, apabila kompe-tensi sebelumnya belum tercapai. 3) Peserta didik diberi waktu cukup un-tuk menguasai sesuatu hasill pembelajaran yang ditentukan. 4) Peserta didik memperoleh arahan pembelajaran untuk setiap tema secara jelas. 3. Faktor Penentu Belajar Tuntas Pelaksanaan belajar tuntas melibatkan komponen guru dan peserta di-dik. Setiap komponen memberikan kontribusi yang sama dalam keberhasilan ketuntasan belajar. Dengan demikian Pengawas hendaknya memperhatikan keduanya secara utuh. Untuk memperoleh pemahamannya maka pengawas dapat melihat dari komponen-komponen berikut. a. Faktor Guru Guru adalah pelaksana utama penerapan pembelajaran tuntas yang me-liputi: Pertama, penetapan tujuan pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhati-kan dalam menetapkan tujuan pembelajaran adalah: 1) Keterkaitan dengan kondisi yang ada dan standard kompetensi yang harus dicapai 2) Kandungan tugas-tugas yangberkaitan dengan fakta, konsep, prosedur, aturan atau prinsip. 3) Urutan pencapaian kompetensi dan urutan indikatornya. 4) Modul-modul yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Kedua, pengorganisasian pembelajaran. Ciri pengorganisasian pembela-jaran dalam belajar tuntas adalah: 1) Guru melakukan siklus pembelajaran mulai dari persiapan, presentasi, in-teraksi dan refleksi dengan pendekatan pedagogis. 2) Menetapkan sasaran pembelajaran, memperkirakan waktu dan menginfor-masikan prasyarat ketrampilan serta memonitor pemahaman siswa. 3) Melakukan proses pembelajaran. Adapun proses pembelajaran tersebut mencakup: (a) pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang dibaca dari lingkup dan urutan pembelajaran yang ada pada kuriku-lum, (b) menggunakan aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan/sa-saran pembelajaran, (c) memberikan umpan balik yang humanis dan aka-demis dengan segera, (d) memaksimalkan perilaku dalam bertugas dan menggunakan waktu dengan efektif, (e) menerapkan berbagai alternatif strategi belajar mengajar, (f) menetapkan acuan patokan untuk tes forma-tif, (g) menyiapkan pembelajaran remedial, tes ulang, dan kunci jawaban, serta (h) menyediakan glosari untuk istilah teknis, akronim, kepanjangan istilah Ketiga, melakukan evaluasi. Dalam evaluasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyiapkan kisi-kisi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar. 2) Menyiapkan jenis-jenis pengukuran melalui tes formatif, tes sumatif, dan non tes. 3) Reliabilitas dan validitas tes. Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berha-sil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator-indikator yang telah ditentukan. Tidak semua indikator harus dinilai guru. Sekolah menetapkan minimal 75 % indikator-indikator yang dianggap sangat penting dan mewakili masing-masing kompetensi dasar dan hasil belajarnya untuk dinilai. Untuk mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tampil pada diri peser-ta didik, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran. b. Faktor Peserta Didik Peserta didik dalam belajar tuntas harus memiliki sikap mandiri, keta-hanan fisik dan mental dalam belajar, semangat mencari ilmu yang tinggi, bersungguh-sungguh dalam belajar, dapat belajar secara mandiri, dan memi-liki sifat proaktif dan mudah berkomunikasi dengan yang lain untuk menda-patkan ilmu. Latihan dan Tugas Setelah Anda menyimak uraian bagian satu, buatlah sebuah rangkuman pemikiran Anda mengenai apa yang dimaksud dengan indikator, kriteria, dan keberhasilan pembelajaran, dan kemudian buatlah analisis kenapa hal itu pen-ting bagi seorang pengawas. B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Untuk melihat indikator dan kriteria keberhasilan pembelajaran juga bi-sa dilihat dari estándar kompetensi. Setiap mata pelajaran memiliki stándar kompetensi. Jika pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu berhasil berarti indikatornya di antaranya bisa dilihat dari kompetensi mana yang bisa dicapai melalui pembelajaran tersebut. Untuk memberikan pemahaman terhadap indi-kator keberhasilan pembelajaran berdasarkan stándar kompetensi ini, penulis akan mengingat kembali makna dari estándar kompetensi berikut ini. 1. Standar Kompetensi Ukuran tingkat pencapaian prestasi belajar ditentukan berdasarkan kri-teria keberhasilan yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompe-tensi yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat diamati dan diukur. Berkaitan dengan hal tersebut maka Pengawas perlu memahami tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran, kompetensi da-sar dan standar kompetensi setiap pelajaran, termasuk standar pelaksanaan-nya. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 2. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar merupakan perincian lebih lanjut dari standar kompe-tensi. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus dikuasai siswa untuk menunjukan bahwa siswa tersebut telah menguasai standard kompetensi dan materi pelajaran. Caranya dengan jalan mengajukan pertanyaan" kemampuan atau subkemampuan apa saja yang ha-rus dikuasai siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi? Jawaban atas pertanyaan tersebut berupa daftar lengkap pengetahuan, keterampilan atau si-kap yang harus dikuasai siswa dalam rangka mencapai standard kompetensi. Setelah diperoleh daftar rincian tersebut, kemudian daftar tersebut diurutkan. Cara mengurutkan kompetensi dasar sama dengan cara mengurutkan standar kompetensi, yaitu menggunakan pendekatan prosedural, pendekatan hirarkis, dari mudah ke sukar, dari kongkret ke abstrak, pendekatan spiral, pendekatan tematis, pendekatan terpadu (integrated), dan sebagainya. Pendekatan prosedural digunakan jika kemampuan dasar yang dipela-jari bersifat prosedural seperti langkah-langkah mengerjakan tugas. Pendekat-an hirarkis digunakan jika hubungan antara kompetensi dasar yang satu dengan kompetensi dasar yang lain bersifat prasyarat, dalam arti suatu kompetensi harus dipelajari dulu sebelum mempelajari kemampuan dasar berikutnya. Me-nurut pendekatan spiral, suatu pokok bahasan atau topik diberikan berulang-ulang, semakin luas dan semakin mendalam. Misalnya topik sistematika tum-buhan diberikan pada beberapa kelas (kelas X, kelas XI, dan kelas XII). To-pik sama, tetapi kedalaman dan keluasannya berbeda. Semakin tinggi kelas-nya semakin mendalam dan luas cakupan materi yang diajarkan. Jika digam-barkan akan tampak seperti spiral. Pendekatan terjala (webbed) merupakan salah satu bentuk pendekatan terintegrasi atau tematis. Dalam penyajian pelajaran, topik dari beberapa mata pelajaran yang relevan disajikan secara terpadu atau terintegrasi dengan meng-gunakan suatu tema sebagai titik sentral. Misalnya kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa adalah memecahkan suatu masalah pemcemaran udara. Bertolak dari permasalahan pemcemaran udara dikaji dari segi ekono-mi, hukum, lingkungan. Hubungan antar tema dan sub tema jika digambarkan akan merupakan sebuah jejaring (web). Gambar 3 Jejaring Kompetensi Dasar yang Harus Dikuasai Siswa Berikut ini disajikan contoh perumusan kemampuan dasar dari suatu standar kompetensi. Misalnya dalam mata pelajaran Biologi, agar siswa dapat memahami langkah pemecahan persoalan biologi menggunakan metode ilmi-ah dengan melakukan ketrampilan proses ilmiah, maka ia harus memiliki kom-petensi/kemampuan dasar berupa: (1) mendeskripsikan ketrampilan dasar dan ketrampilan proses sains, (2) mengenal langkah-langkah pemecahan masalah biologi melalui metode eksperimen, (3) mengenal langkah-langkah pemecah-an masalah biologi melalui metode observasi (noneksperimen), dan (4) meng-komunikasikan hasil percobaan/observasi secara tertulis dan secara lisan. Sebagai pengatahuan saja berikut penulis deskripsikan beberapa tabel Standar komptensi yang dimaksudkan untuk melihat hubungan antara standar kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dicapai dalam setiap mata pela-jaran, di antaranya beberapa contoh untuk jenjang tertentu akan disajikan pa-da tabel-tabel berikut ini. a. Kompetensi Dasar Taman Kanak-Kanak Aspek Layanan Indikator kemampuan Pada Kelompok Usia lahir -1 tahun >1 - 2 th >2 - 3 th >3-4th >4-5th 5 - 6th Kognitif Mengenal benda (asam manis) Mengenal bau-bauan mengulang bilangan 1,2 kecil, panjang-pen-dek (2 dimensi) dikenalkan lambang bilangan b. Standar Kompetensi Matematika (SD/MI) Kelas Materi Standar Kompetensi 1/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 Menggunakan pengukuran waktu dan panjang, Mengenal beberapa bangun ruang 1/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah Menggunakan pengukuran berat II/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah II/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana III/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah III/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Memahami unsur dan sifatsifat bangun data sederhana, Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah IV/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Memahami dan menggunakan faktor dan keli-patan dalam pemecahan masalah Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah 1V/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Menggunakan lambang bilangan Romawi Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar V/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah V/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun VI/smt 1 Bilangan Geometri dan Pengukuran Pengolahan data Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Menggunakan pengukuran volume per waktu dalam pemecahan masalah Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga Mengumpulkan dan mengolah data VI/smt 2 Bilangan Geometri dan Pengukuran Pengolahan data Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah Menggunakan sistem koordinat dalam pemecahan masalah Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS SMP/MTs Kelas Standar Kompetensi & Kompetensi dasar Kls VII, Semester 1 Memahami lingkungan kehidupan manusia Memahami kehidupansosial manusia Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan Kelas VII, Semester 2 Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha sampai masa Kolonial Eropa Memahami kegiatan ekonomi masyarakat Kelas VIII, Semester 1 Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Memahami proses kebangkitan nasional Memahami masalah penyimpangan sosial Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat Kelas VIII, Smst 2 Memahami usaha persiapan kemerdekaan Memahami pranata dan penyimpangan sosial Memahami kegiatan perekonomian Indonesia Kelas IX, Smt 1 Memahami hubungan manusia dengan bumi Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional Kelas IX, Smt 2 d. Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas Materi Standar Kompetensi Kelas X, Semester 1 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis 1. Memahami siaran ataucerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 2. Mengungkapkanpikiran, perasaan, dan informasi melaluikegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita 3. Memahami berbagaiteks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca 4. Mengungkapkaninformasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif,deskriptif, ekspositif 5. Memahami puisi yangdisampaikan secara langsung/tidak langsung 6. Membahas cerita pendekmelalui kegiatan diskusi 7. Memahami wacanasastra melalui kegiatanmembaca puisi dan cerpen 8. Mengungkapkan pikiran,dan perasaan melaluikegiatan menulis puisi Kelas X, Semester 2 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Kelas XI, Semester 1 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 2. Mengungkapkan secara lisan informasi hasilmembaca dan wawancara 3. Memahami ragamwacana tulis dengan membaca intensif danmembaca nyaring 4. Mengungkapkaninformasi dalam bentukproposal, surat dagang,karangan ilmiah 5. Memahami pementasan drama 6. Memerankan tokohdalam pementasan drama 7. Memahami berbagai ikayat, novel Indonesia/novelterjemahan 8. Mengungkapkan infomasi melalui penulisan resensi Kelas XI, Semester 2 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Kelas XII, Semester 1 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbcara Membaca Menulis 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi 3. Memahami artikel dan teks pidato 4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi 5. Memahami pembacaan novel 6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi 7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen 8. Mengungkapkan pendapat, informasi, danpengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen Kelas XII, Semeser 2 Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis e. Standar Kompetensi IPA SMK/MAK Standar Kompetensi Fisika 1. Mengukur besaran danmenerapkan satuannya 2. Menerapkan hukum gerak dan gaya 3. Menerapkan gerak translasi,rotasi, dan keseimbangan benda tegar 4. Menerapkan konsep usaha/ daya dan energi 5. Menerapkan konsep impuls dan momentum 6. Menerapkan konsep suhu dan kalor 7. Menerapkan konsep fluida 8. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet 9. Menerapkan konsep listrik arus searah 10. Menerapkan konsep listrik arus bolak-balik Biologi 1. Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup 2. Mengidentifikasi morfologidan anatomi struktur tumbuhan dan hewan 3. Mengidentifikasi metabolisme dan enzim 4. Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya 5. Menerapkan konsep tumbuh kembang tumbuhan dan hewan 6. Mengidentifikasi prosesreproduksi pada tumbuhan dan hewan, 7. Mengolah limbah tumbuhan dan hewan 8. Mendeskripsikan komponenekosistem serta perananmanusia dalam menjaga keseimbangan 9. Mengidentifikasi hubungan antarkomponen dalam ekologi 10. Mengaplikasikan peransistematika organisme dalam kehidupan 11. Menerapkan prinsip-prinsip genetika tanaman dan hewan 12. Mengidentifikasi pengembangan bioteknologi dan dampaknya Kimia 1. Memahami konsep materi dan perubahannya 2. Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi 3. Mengidentifikasi struktur atom 4. Memahami konsep mol 5. Memahami terjadinya ikatan kimia 6. Memahami perkembangan konsep reaksi kimia 7. Memahami konsep larutan elektrolit dan elektrokimia 8. Memahami konsep kesetimbangan reaksi 9. Menentukan perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia 10. Mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya 11. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 12. Memahami koloid, suspensi, dan larutan sejati. 13. Melakukan pemisahan dan analisis Dari setiap standar kompetensi pada contoh beberapa mata pelajaran yang ditampilkan pada tabel di atas, setidaknya dapat dilihat beberapa bahan yang dapat diidentifikasi sebagai sumber dalam merumuskan kriteria indika-tor keberhasilan pembelajarannya. Minimal dalam standar kompetensi ini di-peroleh bahan bagi pengawas untuk membandingkan keberhasilan guru da-lam melaksanakan pembelajarannya di kelas. Dengan memahami kompetensi dasar ini maka pengawas dapat memberikan masukan mengenai ketercapain tujuan pembelajaran oleh siswa dalam mata pelajran tertentu dan mencaoba membandingkannya apakah tujuan yang tercapai mendukung tercapainya kompetensi dasar siswa pada mata pelajaran yang dimaksud. Latihan dan Tugas Sebagai review atas pemahaman Anda, ikututilah langkah-langkah be-rikut: C. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Matematika Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi, berperan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Matema-tika diperlukan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, mengelola, dan memanfaatkan informasi, serta kemampuan bekerjasa-ma. Aspek pengembangan yang paling dekat dengan tujuan pembelajaran matematika adalah pengembangan kognitif, karena kompetensi dan hasil pe-ngembangan yang ingin dicapai adalah kemampuan berpikir logis, kritis, mem-buat alasan, memecahkan masalah, dan menemukan hubungan sebab akibat. Pada dasarnya tujuan pembelajaran matematika pada semua jenjang adalah sama, yang berbeda adalah ruang lingkup dan kedalaman materinya. Pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik: Sebagai bahan untuk mengingatkan kita akan standar kompetensi pela-jaran matematika ini maka berikut ini disajikan dalam bentuk tabel penjabar-annya secara rinci. Tabel 1 Penjabaran Standar Kompetensi ke dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika SMA/MA Kelas Materi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kls X, Smt 1 Aljabar 1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma 1.2 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma 2.1 Memahami konsep fungsi 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar se-derhana dan fungsi kuadrat 2.3 Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kua-drat 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kua-drat 2.5 Merancang model matematika dari ma-salah yang berkaitan dengan persama-an dan/atau fungsi kuadrat 2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persa-maan dan/atau fungsi kuadrat dan pe-nafsirannya 3.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear 3.2 Merancang model matematika dari ma-salah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear 3.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya 3.4 Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pe-cahan aljabar 3.5 Merancang model matematika dari ma-salah yang berkaitan dengan pertidak-samaan satu variabel 3.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perti-daksamaan satu variabel dan penaf-sirannya Kls X, Smt 2 Logika Trigono-metri Geometri 4.1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya 4.2. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor 4.3. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan maje-muk atau pernyataan berkuantor yang diberikan 4.4. Menggunakan prinsip logika ma-tematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernya-taan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan ma-salah 5.1 Melakukan manipulasi aljabar da-lam perhitungan teknis yang ber-kaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri 5.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan de-ngan perbandingan, fungsi, per-samaan dan identitas trigonometri 5.3 Menyelesaikan model matemati-ka dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigono-metri, danpenafsirannya 6.1 Menentukan kedudukan titik, ga-ris, dan bidang dalam ruang di-mensi tiga 6.2 Menentukan jarak dari titik ke ga-ris dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga 6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga Kelas XI, Smt 1 (IPA) Statistika dan Peluang Trigono- metri Aljabar 1.1 Membaca data dalam bentuk ta-bel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive 1.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penaf-sirannya 1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penye-baran data, serta penafsirannya 1.4 Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah 1.5 Menentukan ruang sampel suatu percobaan 1.6 Menentukan peluang suatu keja-dian dan penafsirannya 2.1 Menggunakan rumus sinus dan kosinus jumlah dua sudut, selisih dua sudut, dan sudut ganda un-tuk menghitung sinus dan kosinus sudut tertentu 2.2 Menurunkan rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus 2.3 Menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus 3.1 Menyusun persamaan lingkaran yang memenuhi persyaratan yang ditentukan 3.2 Menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran dalam berbagai situasi Kelas XI, Smt 2 (IPA) Aljabar Kalkulus 4.1 Menggunakan algoritma pemba-gian sukubanyak untuk menen-tukan hasil bagi dan sisa pemba-gian 4.2 Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor 5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi. 5.2 Menentukan invers suatu fungsi 6.1 Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di suatu titik dan di takhingga 6.2 Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak ten-tu fungsi aljabar dan trigonometri 6.3 Menggunakan konsep dan atur-an turunan dalam perhitungan turunan fungsi 6.4 Menggunakan turunan untuk me-nentukan karakteristik suatu fungsi dan memecahkan masa-lah 6.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan de-ngan ekstrim fungsi 6.6 Menyelesaikan model matemati-ka dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan penaf-sirannya D. Indikator Keberhasilan Pembelajaran IPA IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA mendasari perkembangan teknologi dan konsep hidup harmonis dengan alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dam-pak bencana alam tidak optimal tanpa pemahaman fisika. Pembelajaran IPA bertujuan: dupan sehari-hari. Tabel 2 Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas Materi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kls X, Sm 1 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya 2. Menerapkan konsep dan prinsipdasar kinematika dan dinamika benda titik 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, danwaktu) 1.2 Melakukan penjumlahan vektor 2.1 Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan per-cepatan konstan 2.2 Menganalisis besaran fisika pada gerakmelingkar dengan laju kons-tan 2.3 Menerapkan Hukum Newton se-bagai prinsipdasar dinamika un-tuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan Kls X, Sm 2 3. Menerapkan prinsip kerja alat alat optik. Menerapkan kon-sep kalor danprinsip konser-vasi energi padaberbagai pe-rubahan energi 4. Menerapkan konsep kelistrik-andalam berbagai penyele-saian masalah dan berbagai produk teknologi 6. Memahami konsep dan prin-sip gelombang elektromag-netik 3.1 Menganalisis alat-alat optik se-cara kualitatif dan kuantitatif 3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Menganalisis pengaruh kalor ter-hadap suatu zat 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor 4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahanmasalah 5.1 Memformulasikan besaran-besar-an listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) 5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan se-hari-hari 5.3 Menggunakan alat ukur listrik 6.1 Mendeskripsikan spektrum ge-lombang elektro magnetik 6.2 Menjelaskan aplikasi gelombang elektro magnetik pada kehidupan sehari-hari Tugas dan Latihan Dari dua kajian indikator keberhasilan berdasarkan dua contoh kasus standar kompetensi mata pelajaran di atas, rumuskanlah beberapa indikator keberhasilan yang harus ada dalam setiap pembelajaran untuk semua mata pelajaran! Setelah itu diskusikan kembali dengan kelompok lain. E. Identifikasi Keberhasilan Pembelajaran dari Aspek Siswa dan Disain Pembelajaran 1. Identifikasi dari Aspek Siswa Setiap hasil pembelajaran memiliki suatu perangkat indikator. Indika- tor-indikator tersebut menjawab pertanyaan, bagaimana kita dapat mengeta-hui bahwa siswa sudah dapat mencapai hasil pembelajarannya. Guru akan menggunakan indikator sebagai dasar penilaian siswa sesuai keadaan dan bila memungkinkan dapat melebihi pencapaian indikator tersebut. Indikator men-jelaskan gagasan kunci tentang kinerja siswa yang dapat ditunjukan melalui tulisan, presentasi dan kinerja dalam tes atau tugas yang dihasilkan siswa. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas, selain itu, sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah di-tetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar abtara 0% -100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50 %, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti ke-mampuan peserta didik danguru serta ketersediaan prasarana dan sarana. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian akhir nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat sekolah dibandingkan dengan sekolah lain. Melalui pemeringkatan sekolah diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kua-litasnya dalam hari ini meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100% Bagi siswa yang belum berhasil mencapai kriteria tersebut dapat diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan remedial yang berupa tatap muka de-ngan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan evaluasi dengan cara: menjawab pertanyaan sesuai dengan topiknya, membu-at rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan data. Apabi-la semua indikator yang telah ditetapkan sudah memenuhi kriteria ketuntasan, peserta didik dapat diinterpretasikan dengan menguasai kompetensi dasar. Demikian juga selanjutnya, peserta didik dapat diinterpretasikan telah mengu-asai standard kompetensi dan mata pelajaran. Untuk mendapatkan nilai suatu kompetensi dasar atau hasil belajar dari kriteria ketuntasan indikator yang ber-beda, guru dapat melihat profill peserta didik dari kecenderungan nilai setiap indikator . Perhitungan nilai hasil belajar dan kompetensi dasar dapat dicontohkan sebagi berikut. Tabel 3 Tabel Perhitungan Nilai Hasil Belajar dan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Kriteria Ketuntasan Nilai siswa Ketuntasan Menyimpulkan bahwa tiap wujud benda me-miliki sifatnya masing-masing dan dapat mengalami perubahan 1. Mendeskripsikan benda padat berdasarkan sifatnya 60% 70 Tuntas 2. Menunjukan bukti tentang sifat benda cair 60% 70 Tuntas 1. Menunjukan benda padat dilarutkan pada benda cair 60% 61 Tuntas 2. Mengidentifikasi benda cair yang dapat melarutkan benda padat 70% 80 Tuntas 3. Mengartikan larutan dan pelarut. 60% 90 Tuntas Nilai Indikator pada hasil belajar satu cenderung 70, jadi nilai hasil be-lajar pertama adalah 70 atau 7. Sedangkan nilai indikator pada hasil belajar yang kedua, bervariasi sehingga dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai hasil belajar dua adalah: 61 + 80 + 90 = 77 (Tujuh puluh tujuh) 3 Dengan demikian nilai kompetensi dasar = 70 + 77 = 73, 5 2 Sebagai bahan panduan bagi seorang pengawas ketika akan mengidenti-fikasi indikator dan keberhasilan pembelajaran baik itu pada tingkat TK mau pun pada jenjang Sekolah Lanjutan, setidaknya dapat menggunakan formula yang akan diuraikan di bawah ini. Namun demikian acuan indikator ini harus didasarkan pada tujuan pembelajaran itu sendiri, serta kompetensinya yang jelas dan terukur. Berikutnya contoh perhitungan ketuntasan belajar suatu in-dikator: Tabel 4 Format Perhitungan Ketuntasan Belajar Berdasarkan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Kriteria Ketuntasan Nilai siswa Ketuntasan Mendeskripsikan beberapa sumber energi dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Mencari contoh alat-alat rumah tangga yang menghasilkan panas bunyi dan cahaya 70% 75 Tuntas 2. Menunjukan sumber energi yang menghasilkan panas, bunyi dan cahaya 60% 63 Tuntas 3. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik 55% 50 Belum Tuntas Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa siswa belum mencapai krite-ria ketuntasan untuk indikator terakhir, yaitu indikator ke tiga. Jadi peserta didik harus mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas tersebut. 2. Identifikasi dari Aspek Disain Pembelajaran Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur un-tuk meningkatkan mutu belajar. Sebagai proses, desain pembelajaran merupa-kan pengembangan sistematis tentang spesifikasi pembelajaran dengan meng-gunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk menjamin mutu pembela-jaran. Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya, termasuk pengembangan ba-han dan kegiatan pembelajaran, penilaian bahan, serta pelaksanaan pembela-jarannya. Rencana kegiatan pembelajaran disusun oleh guru berdasarkan satuan pelajaran yang disusun tim perekayasa kurikulum. Rencana ini memuat me-tode pembelajaran, perkiraan waktu, pemanfaatan fasilitas, pola penilaian dan tindak lanjut. Alur penyusunan rencana tampak pada seperti gambar di bawah ini: Gambar 4 Alur Penyusunan Desain Pembelajaran Untuk menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan utuh seper-ti diharapkan pada kurikulum berbasis kompetensi, peserta didik diharapkan menguasai kompetensi yang ditetapkan. Berkaiatn dengan hal tersebut, doper-lukan pengembangan pembelajaran/pelatihan kompetensi secara sistemjatis dan terpadu, agar peserta didik dapat menguasai setiap kompetensi secara tuntas. Satu model pembelajaran tuntas dikemukakan oleh Carroll (1963). Pada dasarnya model ini menunjukan satubentuk paradigma konseptual yang men-coba menggariskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik da-lam pembelajarannya dan bagaimana faktor ini saling berhubungan. Apabila peserta didik diberikan waktu dan kondisi belajar yang memadai maka ia akan menguasai suatu kompetensi secara tuntas. Bila peserta didik tidak mempero-leh cukup waktu dan kondisi pembelajaran yang memadai maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembelajaran. Caroll (1963) berpendapat pembelajaran seorang peserta didik adalah fungsi perbandingan waktu yang sebenarnya digunakan untuk belajar dengan waktu sebenarnya yang diperlukan untuk mempelajari sesuatu tema pembela-jaran. Caroll menyatakan bahwa kesuksesan pembelajaran tuntas tergantung kepada kriteria tertentu inidividu peserta didik dan pengajaran guru. Kriteria itu mencakup ketekunan, waktu untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu ke-giatan pembelajaran, dan kemampuan memahami petunjuk kegiatan. Penjelasan hal itu adalah sebagai berikut. Pertama, ketekunan. Ketekunan adalah waktu dan kemauan yang sang-gup disediakan oleh seseorang peserta didik untuk belajar. Jadi peserta didik perlu mempunyai ketekunan dan ketabahan untuk menguasai sesuatu yang dipelajari walaupun mereka perlu mengambil waktu yang lama. Kedua, waktu untuk belajar. Waktu untuk belajar adalah waktu yang diperlukan untuk belajar. Peserta didik memerlukan waktu yang mencukupi untuk menguasai sesuatu yang dipelajari. Setiap peserta didik mempunyai ta-hapan kemahiran dan usaha Ketiga, kadar pembelajaran. Kadar pembelajaran adalah waktu yang diperlukan oleh seorang peserta didik mempelajari suatu mata pelajaran. Ka-dar pembelajaran berbeda untuk setiap peserta didik yangberlainan dan juga bergantung kepada sikap, mutu penyampaian guru dan keupayaannya mema-hami sesuatu pelasjaran Keempat, mutu kegiatan pembelajaran. Penyampaian guru yang mena-rik sangat perlu untuk memudahkan peserta didik menguasai suatu mata pela-jaran. Penyampaian pembelajaran akan bermakna bila penjelasan dan penyam-paian pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk menguasai suatu mata pelajaran secara optimal. Pengajaran dan pembelajaran yang bermutu akan memungkinkan peserta didik untuk menguasai suatu tema pembelajaran da-lam waktu yang singkat. Kelima, kemampuan peserta didik memahami petunjuk guru. Kemam-puan peserta didik memahami suatu mata pelajaran yang dipelajari tergantung kepada cara guru menyampaikannya. Penjelasan guru yang jelas dan bahan pembelajaran yang sesuai serta pengetahuan yang memiliki peserta didik da-pat lebih meningkatkan kepahaman peserta didik. Dengan pendekatan belajar tuntas diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi se-ara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya. Kebanyakan masalah pembela-jaran timbul karena tidak adanya tindakan yang diambil untuk mengatasi ke-lemahan peserta didik dari awal. Oleh karena itu, pembelajaran yang diran-cang oleh tutor sebaiknya mempunyai mekanisme untuk membetulkan kele-mahan yang ada, sehingga peserta didik dapatmenguasai pembelajaran dengan baik. Bloom mengamati bahwa jika peserta didik mempelajari suatu mata pe-lajaran tertentu dan belajar melalui pembelajaran yang seragam, hanya seba-gian peserta didik yang akan menguasai tema pembelajaran yang diajarkan. Tetapi, jika peserta didik belajar melalui pembelajaran yang berbeda maka se-bagian besar peserta didik akan menguasai tema pembelajaran tersebut. Akti-vitas pengajaran dan pembelajaran bukan hanya merupakan penyampaian dan penerimaan informasi tetapi juga memberikan pengalaman belajar kepada pe-serta didik. Pengalaman ini harus memberikan dorongan untuk merubah ting-kah laku peserta didik seperti yang diinginkan. Dalam belajar tuntas terdapat beberapa langkah yang perlu dilaksana-kan. Langkah-langkah tersebut digambarkan melalui model pembelajaran be-rikut: 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan Sewaktu melaksanakan kegiatan pembelajaran guru perlu memper-hatikan hal-hal berikut: Metode, bahan, dan media diperlukan dalam pembelajaran supaya: kan. 3) Penilaian Mencapai hasil pembelajaran merupakan pencapaian tujuan pembe-lajaran yang harus dicapai peserta didik pada akhir pembelajaran. Hasil pembelajaran perlu ditentukan untuk: Hasil pembejaran dinyatakan: a. Desain Pembelajaran Taman Kanak-kanak Pembelajaran anak usia dini (TK) mengacu pada menu pembelajaran yang didasarkan atas pendekatan: (1) berorientasi pada kebutuhan anak, (2) belajar melalui bermain, (3) kreatif dan inovatif, (4) lingkungan kondusif, (5) menggunakan pembelajaran terpadu, (6) mengembangkan keterampilan hi-dup, (7) menggunakan berbagai media dan sumber belajar, (8) berorientasi pada prinsip perkembangan anak, serta (9) simulasi terpadu. Menu pembelajaran diarahkan pada pencapaian kompetensi sesuai de-ngan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kelompok usia sebagai acuan normatif. Aspek pengembangan masing-masing kelompok usia terdiri atas, pengembangan moral dan nilai agama, pengembangan fisik, pe-ngembangan bahasa, pengembangan kognitif, pengembangan sosial emosio-nal dan pengembangan seni. Pembelajaran memuat rangkaian kegiatan peserta didik yang dikelola secara sistematis dan menyeluruh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Un-tuk menentukan kegiatan pembelajaran yang produktif urutan pembelajaran perlu ditentukan bila pembelajaran tersebut memerlukan konsep persyaratan atau bersifat spiral (mudah ke sukar, kongkret ke abstrak, dekat ke jauh). Ke-giatan pembelajaran dirumuskan secara terpadu mengandung unsur kegiatan peserta didik, pengelolaan kelas, materi, dan penggunaan sarana. Rumusan kegiatan belajar perlu memperhatikan hal-hal berikut: (1) me-ngandung pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik, (2) mengan-dung kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (3) menge-lola kegiatan bervariasi, (4) melayani perbedaan individu, dan (5) mengguna-kan sarana tersedia dan menunjang berkembangnya kecakapan hidup. Semen-tara itu materi dapat diperdalam secara kontekstual dengan memperhatikan hal berikut: (1) kebenaran materi secara keilmuan, (2) kebermanfaatan materi sesuai usia, (3) kebutuhan, dan (4) peserta didik serta menarik minat peserta didik sehingga dapat mendorong rasa ingin tahu dan motivasi peserta didik untuk mempelajarinya lebih lanjut. Penentuan alokasi waktu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, ke-dalaman dan keluasan materi, serta kebermanfaatannya bagi peserta didik, potensi, dan kondisi sekolah. Sementara itu sarana berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran, yaitu yang bercirian menarik, meletakan da-sar untuk memahami yang kongkret, merangsang pengertian, berguna dan berfungsi ganda dan sederhana. Sumber belajar adalah sarana cetak dan ling-kungan. Pembelajaran memerlukan sebanyak mungkin sumber belajar untuk memperkaya pengalaman belajar data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga men-jadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Perumusan ke-giatan penilaian perlu disesuaikan dengan indikator yang akan dicapai. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus pembelajaran mate-matika mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesai-kan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dengan masalah kontekstual, peser-ta didik dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Pembelajaran, diha-rapkan menggunakan komputer atau media lainnya. Pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menga-nalisis kondisi sosial. Kemampuan tersebut diperlukan untuk memasuki kehi-dupan masyarakat dinamis. IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan ke-hidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik memperoleh pemahaman luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkait-an. Pelajaran Bahasa Indonesia dirancang, dikembangkan serta diarahkan untuk dapat mempersiapkan peserta didik mampu berkomunikasi di dunia kerja secara efisien dan efektif. Cakupan mata pelajaran bahasa Indonesia ba-gi peserta didik meliputi pembentukan kompetensi berkomunikasi secara li-san dan tertulis pada tingkat Semenjana, Madia, dan Unggul. Standar kompe-tensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembang-kan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. IPA bertujuan membekali pengetahuan tentang hukum-hukum keala-man serta makhluk hidup dan tidak hidup.Fisika dimaksudkan sebagai waha-na menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah kehidupan. Fisika dilak-sanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, be-kerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai aspek penting keca-kapan hidup. Tujuan pelajaran Kimia dicapai melalui berbagai pendekatan, antara la-in pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri Latihan dan Tugas Untuk meningkatkan kemampuan dan identifikasi Kriteria dan Indika-tor Keberhasilan Pembelajaran berdasarkan sumber dari aspek siswa dan ta-hapan pembelajaran di atas, lakukanlah Pemetaan bagaimana keterkaitan an-tara indikator keberhasilan pembelajaran dilihat dari aspek siswa dan tahapan desain pembelajaran. Kesimpulan Bapak/Ibu dapat dijadikan sebagai masukan untuk menetapkan acuan dalam menilai keberhasilan pembelajaran. F. Proses Pembelajaran sebagai Barometer Indikator Keberhasilan Pembelajaran Indikator keberhasilan pembelajaran pada dasarnya bisa dilihat pada berbagai psosisi dalam tahapan dan sistem pembelajaran. Salah satu keberha-silan indikator ini dapat dilihat dari Tahap Proses Pembelajaran. Secara umum sudah kita kenal bahwa pembelajaran sejak didesain pasti memerlukan suatu proses oleh guru sehingga jelas dan menunjukkan dimana letak keberhasilan, serta apa indikatornya sehingga kita mampu mengatakan bahwa suatu pembe-lajaran dikatakan berhasil. Sebagai bahan kajian lebih lanjut maka berikut akan diuraikan mulai dari tahapan membuka, inti, menutup, evaluasi dan tindak lanjut. Tahapan ini pada dasarnya berlaku untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang satu-an pendidikan. 1. Membuka Pelajaran Membuka pelajaran diartikan sebagai perbuatan guru untuk mencipta-kan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat ke-pada apa yang akan dipelajari. Kegiatan ini dilakukan terutama untuk mencip-takan suasana awal pembelajaran berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada ta-hap ini dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Komponen dan aspek yang berkaitan dengan membuka pela-jaran ini adalah menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi-kan acuan dan membuat kaitan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilaku-kan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi . Berikut adalah contoh format observasi keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Tabel 5 Format Observasi Keterampilan Membuka dan Menutup Pem-belajaran No Komponen Ketrampilan Ya tdk 1 Membuka Pelajaran Menarik Perhatian Siswa 2 Menimbulkan motivasi 3 Memberi acuan 4 Menutup Pelajaran Meninjau kembali 5 Mengevaluasi 6. Melakukan Tindak Lanjut Hitunglah dalam bentuk persentase berapa dari jawaban "Ya", dan be-rapa dari jawaban "Tikda". Lalu bandingkanlah. Bagaimana pendapat Anda tentang kemampuan guru dan mencapai keberhasilan pembelajaran untuk ma-ta pelajaran tertentu yang diajarkannya. 2. Kegiatan inti difokuskan pada penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. Pada tahap ini berlang-sung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Rentangan in-teraksi ini berada di antara dua kutub ekstrem, yakni kegiatan berpusat pada guru dan kegiatan berpusat pada siswa. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini adalah: (1) pengelolaan dan pengendalian kelas; (2) penyampaian informasi, keterampil-an-keterampilan, konsep, dan sebagainya; (3) penggunaan tingkah laku ver-bal, misalnya keterampilan bertanya, demonstrasi, penggunaan model; (4) penggunaan tingkah laku non-verbal seperti gerak pindah guru; (5) cara men-dapatkan balikan; (6) mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi; (7) men-diagnosis kesulitan belajar; (8) menyajikan kegiatan sehubungan dengan per-bedaan individual; dan (9) mengevaluasi kegiatan interaksi. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal dan mengembalikan ke kondisi optimal jika terjadi gangguan, dengan cara melakukan kegiatan reme-dial. Komponen keterampilannya adalah: (1) berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar optimal mencakup sikap tanggap, membagi per-hatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk jelas, mene-gur dan memberi penguatan; (2) berkaitan dengan pengembalian kondisi be-lajar optimal mencakup memodifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok dan menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seorang yang dikenai. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai de-ngan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Komponen keteram-pilan ini adalah ketrampilan dasar dan keterampilan lanjutan. Keterampilan dasar mencakup pengungkapan pertanyaan secara jelas, pemberian acuan, pe-musatan ke arah jawaban, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan, pem-berian waktu berpikir dan pemberian tuntunan. Sedangkan keterampilan lan-jutan mencakup pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan, urutan per-tanyaan, melacak dan keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar sis-wa. Memberi penguatan diartikan sebagai tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Beberapa komponen keterampilan memberi pe-nguatan tersebut adalah: penguatan verbal, penguatan gestural, penguatan de-ngan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan, dengan kegiatan menye-nangkan, berupa tanda atau benda. Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif. Komponen keterampilannya adalah variasi dalam gaya mengajar, variasi penggunaan media dan bahan pengajaran serta variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Keterampilan menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tu-juan menunjukan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran siswa, dan bukan indoktrinasi. Komponen keterampilannya adalah merencanakan penjelasan, menyajikan penjelasan, dalam merencanakan pen-jelasan perlu diperhatikan isi pesan yang akan disampaikan dan penerima pe-san. Sedangkan dalam menyajikan penjelasan mencakup kejelasan, penggu-naan contoh dan ilustrasi, memberikan penekanan, pengorganisasian, dan ba-likan. Tabel 6 Contoh Format Observasi Keterampilan Bertanya INSTRUMEN OBSERVASI Ketrampilan Bertanya Sekolah : ............................... Kelas : ............................... Komponen Keterampilan Frekuensi Penggunaan Komentar 1. Pertanyaan menuntun (prompting) 2. Pertanyaan melacak (probing) 3. Waktu berhenti (pausing) Mengalihkan giliran menjawab siswa (redirecting) 3. Kegiatan Penutup Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyim-pulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, apresiasi musik. Untuk mem-peroleh gambaran utuh pada waktu akhir kegiatan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran, yakni: (a) meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan mem-buat ringkasan; dan (b) mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misal-nya mendemonstrasikan ketrampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal soal tertulis. Berikut adalah contoh format observasi ketrampilan membuka dan m-enutup pelajaran ini sebetulnya masih sama dengan tabel sebelumnya, namun diharapkan pengawas lebih diharapkan mengkaitkannya dengan konteks pe-nilai pembanding. Format ini bisa dipakai juga oleh pihak penilai lainnya. Tabel 7 Format Observasi Keterampilan Membuka dan Menutup No Komponen Ketrampilan Ya Tidak 1. Membuka Pelajaran Menarik Perhatian Siswa 2 Menimbulkan motivasi 3 Memberi acuan 4 Menutup Pelajaran Meninjau kembali 5 Mengevaluasi 6. Melakukan Tindak Lanjut Setalah diperoleh jawaban-jawaban, selanjutnya hitung juga perbanding- an jawaban Ya dan Tidak dalam bentuk prosentase. Lalu berapa selisihnya, maka bagaimana kesimpulannya menurut pengawas tentang keberhasilannya. 4. Kegiatan Evaluasi Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi. Pe-nilaian kelas adalah proses pengumpulan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar siswa. Ciri penilaian kelas adalah belajar tuntas, otentik, berkesinam-bungan, berdasarkan acuan kriteria, menggunakan berbagai cara dan alat pe-nilaian. Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat pengu-asaan kompetensi yang diterapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajar-an, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar. Berorientasi pa-da kompetensi, mengacu pada patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui berbagai cara, antara lain melalui portofolio, produk, projek, performance, dan paper dan pen. Latihan dan Tugas Setelah menelaah uraian tentang proses pembelajaran sebagai barome-ter mencai indikator dan kriteria keberhasilan pembelajaran, rumuskanlah be-berapa temuan, menurut Anda, mana Proses Pembelajaran yang bisa dikata-kan berhasil. Presentasikanlah hasilnya di depan kelas kemudian jadikan ba-han acuan dalam melaksanakan tugas menilai keberhasilan pembelajaran di sekolah. LEMBAR KERJA 1. Pelajari standard kompetensi dan kompetensi dasar satu mata pelajaran, susunlah seperti format dibawah ini. Kelas : VII Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan Satandard Kompetensi: 3. Mengaplikasikan konsep keanekaragaman mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri kehidupan Kompetensi dasar Indikator Materi pokok 3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup Ciri-ciri mahluk hidup 2. Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Kriteria Ketuntasan Nilai siswa Ketuntasan 3. Simulasikan pembelajaran di kelas. Kemudian buatlah deskripsi hasil pe-ngamatan berdasarkan format di bawah ini! ASPEK/SUB ASPEK HASIL PENGAMATAN A. PERENCANAAN KBM B. PELAKSANAAN KBM C. PENGELOLAAN KELAS D. SIKAP PROFESIONAL GURU E. KESIMPULAN HASIL PENGAMATAN ---------------------------------------------------------------------------------------- F. SARAN TINDAK LANJUT ---------------------------------------------------------------------------------------- DAFTAR PUSTAKA Cardozo Faustino G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi. Castetter, William B. 1996. The Human Resourse Function in Educational Administration. Columbus, Ohio : Merril, Englewood Cliffs, New Jersey. Conny Semiawan. Fields, Joseph C. 1993. Total Quality for School. Wisconsin: ASQC Quality Press. Groundlund E. Norman. 1982. Constructing Achievement Tes. 3th, New York: Prentice Hall-Inc. Hadari Nawawi. 1982. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung. Lee J. Cronbach. 1949. Essentials of Psychological Testing. New York: Harper. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendi-dikan. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 -2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi kelulusan (SKL). Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksa-naan Standard Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL). Kadisdik Kota Bandung. 2006. Kepala Sekolah segera Dievaluasi. www. kompas.com Wawan Kuswandi. 2006. Pengaruh Pengelolaan Sarana/Prasarana, Ketena-gaan, Hubungan Sekolah dengan Masyarakat dalam Implementasi Ma-najemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) terhadap La-yanan Pembelajaran,www.kompas.com Menyoal Manajemen Berbasis Sekolah. 2006. www.freelists.org/archives/ ppi/03-2004 Perwal No. 674/2006 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah Bappenas & World Bank, 1999. Education in Indonesia. Jakarta: from Crisis to Recovery. Depdiknas, Ditjen Dikdasmen, Direktorat SLTA. 2001. Manajemen Pening-katan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat SLTP.
yang berbeda.
Biologi dikembangkan melalui kemampuan analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah alam sekitar. Penyelesaian masa-lah bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan menggunakan pemahaman matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.
ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan dan pengembangan ke-terampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam merancang pembelajaran seni dan ketrampilan perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. Ba-hasa Inggris merupakan pelajaran adaptif, yang bertujuan membekali kemam-puan berkomunikasi bahasa Inggris dalam konteks material komunikasi yang diperlukan bagi program keahliannya, baik lisan maupun tulisan.
Kegiatan Inti Pembelajaran
Tanggal: ...................
Pelajari
perhitungan nilai hasil belajar dan kompetensi dasar, kemudian isi-lah format berikut!
1982. Prinsip dan Teknik Pengukuran dan Penilaian di dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: Mutiara.
www.blitar.go.id, 2007
Minggu, April 05, 2009
Latar Belakang ..................................................................... 1
Kompetensi yang Hendak Dicapai ....................................... 1
Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................ 2
Dimensi Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penjelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu dan ske-nario pendidikan dan pelatihan penyusunan kriteria dan indikator keber-hasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran.
Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan penyusunan kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran.
Penyampaian Materi Diklat:
Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan pe-ngungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis, me-nyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan pela-tih lebih sebagai fasilitator.
Diskusi tentang indikator keberhasilan pelatihan penyusunan kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran.
Melanjutkan KBM berikutnya secara klasikal bila dalam waktu terjadwal sebagian besar siswa mencapai kompetensi minimal 85%.
Pemberian remidi secara individual/kelompok kepada siswa yang dalam waktu terjadwal belum mencapai kompetensi yang besarnya telah ditetap-kan oleh satuan pendidikan, sehingga siswa tersebut belum diizinkan me-lanjutkan ke KBM berikutnya.
Pemberian pengayaan kepada siswa yang sudah mencapaii kompetensi
Pemberian izin akselerasi (percepatan) ke pembelajaran kompetensi dasar (KD) berikutnya secara individual. Kepada siswa yang sudah kompeten lebih dari 85 % sedangkan waktu terjadwal belum habis.
Mengenal rasa
Membedakan besar
Menguasai konsep bilangan
Lakukanlah pengamatan terhadap kompetensi dasar pada tabel-tabel di atas.
Diskusikanlah mana di antara kompetensi dasar yang memungkinkan be-rat untuk dicapai siswa dalam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
Berikanlah solusi bagaimana langkah yang harus ditempuh oleh Penga-was.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi mate-matika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan matematika.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, diagram, untuk memperje-las masalah.
Memecahkan masalah yan berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logarit-ma
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidak samaan kuadrat
Menggunakan logika matema-tika dalam pemecahan masa-lah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
Menggunakan perbanding-an,fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
Menggunakan aturan statisti-ka, kaidah pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pe-mecahanmasalah
Menurunkan rumus trigono-metri dan penggunaannya
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berda-sarkan keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA dalam kehi-
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran hubungan antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Mengembangkan keterampilan menyelidiki alam, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Meningkatkan peran serta memelihara, menjaga dan melestarikan ling-kungan.
meningkatkan kesadaran menghargai alam dan segala keteraturannya se-bagai ciptaan Tuhan. Secara khusus IPA memuat materi Fisika, Biologi dan Kimia.
Memilih SK dan KD pada lampiran Standar Isi (Permen 22 Tahun 2006).
Gaya mengajar guru
Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Pola interaksi yang bervariasi
Kehangatan dan atusiasme
Menimbulkan rasa ingin tahu
Memperhatikan minat siswa
Mengemukakan tujuan dan batas tugas
Menyarankan langkah-langkah yang dilakukan
Mengingatkan masalah pokok yang dibahas
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Membuat kaitan
Merangkum inti pelajaran
Membuat ringkasan
Mendemonstrasikan ketrampilan
Mengalikasikan ide baru pada situasi lain
Mengekspresikan pendapat siswa
Soal-soal tertulis
Memberikan Penugasan
Merencanakan Remedial Teaching
Gaya mengajar guru
Penggunaan alat-alat bantu mengajar
Pola interaksi yang bervariasi
Kehangatan dan atusiasme
Menimbulkan rasa ingin tahu
Memperhatikan minat siswa
Mengemukakan tujuan dan batas tugas
Menyarankan langkah-langkah yang dilakukan
Mengingatkan masalah pokok yang dibahas
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Membuat kaitan
Merangkum inti pelajaran
Membuat ringkasan
Mendemonstrasikan ketrampilan
Mengalikasikan ide baru pada situasi lain
Mengekspresikan pendapat siswa
Soal-soal tertulis
Memberikan Penugasan
Merencanakan Remedial Teaching
Penetapan kegiatan pembelajaran
Cara memberi pelajaran
Sajian bahan-bahan pokok
Penerapan kemampuanyang dipilih dan dikembangkan
Bewrsamaan dengan kemampuan tersebut seberapa jauh penerapan metode telah dipilahnya
Pengungkapan umpanbalik secara tepat (secara lisan, tertulis)
Bimbinganbelajar( perbaikan dan pengayaan)
Pelaksanaan penilaian
Pengamatan
Pengajuan pertanyaan
Analisis hasil kerja murid
Berdialog dengan murid
Mendengarkan percakapan murid
Hasil karya anak dan pajangan
Penataan
Pemanfaatn sebagai sumber belajar
Sistem penyimpanan
Pengadaan programtindak lanjut
Anak rata-rata
Anak lamban
Anak berbakat
Pemberian pekerjaan rumah
Pengaturan tempat duduk dan meja kursi siswa
Pengaturan perlengkapan dan peralatan kelas
Ketertiban dan disiplin kelas
kebersihan kelas
keindahan kelas
penataan pajangankelas
pengelompokan siswa
pemanfaatn waktu
Semangat Kerja
Daya Kreatif
Sikap Pembaharuan dan inovatif
Hubungan Kerjasama dalam lingkungan sekolah
Hubungan kerjasama antar sekolah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar