Minggu, April 05, 2009

                    


 



 

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


 


 


 


 

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH DASAR


 


 


 


 


 


 


 


 

DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT JENDERAL

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN 2007

 

KATA PENGANTAR


 

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Dalam rangka pembinaan kompetensi calon kepala sekolah/kepala sekolah untuk menguasai lima dimensi kompetensi tersebut, Direktorat Tenaga Kependidikan telah berupaya menyusun naskah materi diklat pembinaan kompetensi untuk calon kepala sekolah/kepala sekolah.

Naskah materi diklat pembinaan kompetensi ini disusun bertujuan untuk memberikan acuan bagi stakeholder di daerah dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/kepala sekolah agar dapat dihasilkan standar lulusan diklat yang sama di setiap daerah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun materi diklat pembinaan kompetensi calon kepala sekolah/kepala sekolah ini atas dedikasi dan kerja kerasnya sehingga naskah ini dapat diselesaikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam meningkatkan mutu tenaga kependidikan.


 

Jakarta,

Direktur Tenaga Kependidikan


 


 

Surya Dharma, MPA, Ph.D

NIP. 130 783 511

DAFTAR ISI


 

KATA PENGANTAR    i

DAFTAR ISI        ii

DAFTAR GAMBAR    v

DAFTAR TABEL    vii


 

BAB I    PENDAHULUAN    1

A.    Latar Belakang    1

B.    Dimensi Kompetensi    1

C.    Kompetensi yang Diharapkan Dicapai    2

D.    Indikator Pencapaian Kompetensi    2

E.    Alokasi Waktu    3

F.    Skenario    3


 

BAB II    KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN    5

A.    Pendahuluan    5

B.    Pengertian Sistem    6

C.    Pengertian Informasi    7

D.    Pengertian Manajemen    8

E.    Pengertian SIM    9

F.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)    9

G.    Manfaat SIM SD/MI Berbasis TIK bagi SD/MI    10

H.    Prinsip-prinsip SIM SD/MI Berbasis TI    10

I.    Keterbatasan SIM Berbasis TI    11

J.    Kelebihan SIM Berbasis TI    11

K.    Implementasi TI dalam Pendidikan    11


 

BAB III    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER    12

A.    Pendahuluan    12

B.    Tujuan SIM Berbasis Komputer    12

C.    Unsur-Unsur SIM Berbasis Komputer    12

D.    Mekanisme Kerja SIM Berbasis Komputer    15


 

BAB IV    IMPLEMENTASI SIM SD/MI BERBASIS TI    18

A.    Pengembangan SIM SD/MI Berbasis TI    18

B.    Implementasi WAN di SD/MI    25

C.    Pengembangan Unsur Software SIM SD/MI Berbasis TI    26

D.    Sistem Keamanan Data dan Informasi di SD/MI    27

E.    Pengembangan Unsur Brainware SIM SD/MI Berbasis TI    27

F.    Sumber Daya Manusia Pendukung SIM    31

G.    Pengembangan Informasi SD/MI    36


 

BAB V    PROSES MEMBUAT WEBSITE    39

A.    Instalasi Xampp    39

B.    Cara Menggunakan PHPMYADMIN    43

C.    Penggunaan PHPMYADMIN    45


 

BAB VI    ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN UNTUK MEMBANGUN SIM SD/MI BERBASIS TI    57


 

DAFTAR RUJUKAN    61

DAFTAR GAMBAR


 

Gambar 2.1    Sistem Terbuka    6

Gambar 2.2    Sistem Tertutup    7

Gambar 3.1    Komponen-komponen SIM    16

Gambar 3.2    Mekanisme Kerja SIM    16

Gambar 4.1    Skema Local Area Network    20

Gambar 4.2    Dua jenis jaringan broadcast    21

Gambar 4.3    Hubungan antara host-host dengan subnet    24

Gambar 4.4    Skema Jaringan Tanpa Kabel    25

Gambar 5.1    Proses Instalasi Dimulai    40

Gambar 5.2    Lanjutan Proses Instalasi    40

Gambar 5.3    Pemilihan Lokasi    41

Gambar 5.4    Menunggu Proses Instalasi    41

Gambar 5.5    Menunggu Proses Selesai    42

Gambar 5.6    Akhir Proses Instalasi    42

Gambar 5.7    Program XAMPP Siap Digunakan    43

Gambar 5.8    Membuka Program XAMPP    44

Gambar 5.9    XAMPP for Windows    44

Gambar 5.10    Menjalankan PHPMYADMIN    45

Gambar 5.11    Contoh Buku Tamu dengan PhpMyadmin    46

Gambar 5.12    Contoh Membuat Tabel    47

Gambar 5.13    Membuat field pada database    48

Gambar 5.14    id di setting auto_increement dan Primary    49

Gambar 5.15    Hasil Tabel Pengunjung    50

Gambar 5.16    Pengisian Tabel    51

Gambar 5.17    Melihat Record    52

Gambar 5.18    Membuka Phpmyadmin    52

Gambar 5.19    Menambahkan Pengguna Baru    53

Gambar 5.20    Mengisi Data    54

Gambar 5.21    Memilih Grant All Privilege    54

Gambar 5.22    Memilih Semuanya    55

Gambar 5.23    Mengakhiri Pembuatan User Baru    55

Gambar 5.24    User baru anda telah jadi dibuat    56

DAFTAR TABEL


 

Tabel 5.1        Field pada tabel pengunjung tamu ke SD/MI    49

 

BAB I

PENDAHULUAN


 

Latar Belakang

Salah satu kompetensi kepala sekolah/madrasah yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah tersebut adalah mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

Seiring dengan pesatnya perkembangan TI, sekolah-sekolah diharapkan mampu memanfaatkan TI untuk memenej sekolahnya. Kepala sekolah yang bertugas sebagai pengelola sekolah memiliki peranan yang penting bagi pengembangan sekolah terkait dengan tugasnya tersebut. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SIM terus dilakukan sesuai perkembangan TI yang semakin pesat. Pelatihan SIM sekolah berbasis IT diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan kepala sekolah terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya khususnya bidang TI. Peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam bidang TI ini diharapkan dapat membantu meningkatkan implementasi teknologi informasi khususnya dalam hal SIM sekolah sehingga dapat membantu meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan.


 

Dimensi Kompetensi

Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir diklat ini adalah dimensi kompetensi manajerial


 

Kompetensi yang Diharapkan Dicapai

Pada akhir diklat peserta diharapkan memiliki kompetensi:

  1. Memahami Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
  2. Menyusun Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
  3. Mengimplementasikan SIM SD/MI Berbasis Teknologi Informasi
  4. Membuat Website
  5. Menganalisis Kebutuhan Peralatan untuk Membangun SIM SD/MI Berbasis TI


 

Indikator Pencapaian Kompetensi

Pada akhir diklat ini diharapkan peserta:

  1. Mampu menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, dan teknik-teknik pengembangan SIM SD
  2. Mampu mendeskripsikan indikator keberhasilan pengembangan SIM SD
  3. Mampu melakukan pengembangan SDM pendukung implementasi SIM SD berbasis TI.
  4. Mampu melakukan pengembangan perangkat keras SIM SD berbasis TI.
  5. Mampu melakukan pengembangan perangkat lunak SIM SD berbasis TI.
  6. Mampu melakukan pengelolaan informasi berbasis TI.
  7. Mampu membuat website sekolah
  8. Mampu mengembangkan informasi dan mengakses informasi manajemen sekolah dengan menggunakan TI.


 

Alokasi Waktu

Alokasi waktu diklat ini adalah 3 (tiga) hari @ 10 jam, atau 30 jam @ 45 menit.


 

Skenario

Secara tentative (dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Fasilitator diklat), skenario diklat Pengembangan SIM SD sebagai berikut:

  1. Perkenalan
  2. Penjelasan singkat , jelas, dan terarah tentang dimensi kompetensi, kompetensi, indicator, alokasi waktu, dan scenario diklat Pengembangan SIM SD, termasuk pengenalan alat-alat di laboratorium
  3. Pre-test
  4. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan seluk beluk Pengembangan SIM SD.
  5. Presentasi materi Pengembangan SIM SD dengan pendekatan interaktif dan multimedia teknologi, paling tidak dalam bentuk tayangan power point yang menarik dan penuh dengan gambar, gambar, foto, dll.
  6. Diskusi penyusunan program, indikator keberhasilan, dan teknik Pengembangan SIM SD.
  7. Praktik dan demonstrasi pengoperasian perangkat keras yang diperlukan
  8. Post-test
  9. Penutup

BAB II

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


 

Pendahuluan

Era baru dalam dunia pendidikan adalah dengan diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini mempunyai nuansa bagaimana sekolah berusaha menggunakan perangkat komputer yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja sekolah (Eti Rochaety, 2005). Seiring dengan perkembangan TI yang semakin cepat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme SIM berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi.

Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai sarana informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan dan memanfaatkan kemajuan TI bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. Kepala sekolah pada hakikatnya adalah pengolah informasi. Karena salah satu peranan kepala sekolah sebagai pemimpin menurut Minzberg adalah sebagai informator (Laudon & Laudon, 1998).

Materi pelatihan pengembangan SIM SD/MI berisi TI ini meliputi:

  1. konsep dasar SIM,
  2. pengembangan perangkat keras SIM SD/MI berbasis TI,
  3. pengembangan perangkat lunak SIM SD/MI berbasis TI,.
  4. pengembangan SDM pendukung implementasi SIM SD/MI berbasis TI,
  5. pengelolaan informasi berbasis TI,
  6. pembuatan website SD/MI, dan
  7. cara mengakses informasi sekolah dengan menggunakan TI


 

Pengertian Sistem

Sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Systema yang mempunyai arti:

(1) suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, dan

(2) hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.

Banyak ahli yang sudah memberikan definisi mengenai sistem yang dapat memperjelas pemahaman kita tentang sistem itu sendiri. Sistem ialah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, berkorelasi, berinteraksi, dan berdenpedensi yang membentuk suatu kesatuan utuh melebihi jika subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri.

McLeod, Jr., (1995: 13-14) menyatakan bahwa secara prinsip sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Secara sederhana sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut.


 

Gambar 2.1    Sistem Terbuka


 

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


 


 

Gambar 2.2    Sistem Tertutup

    

Pengertian Informasi

Seringkali penggunaan istilah data dan informasi mengalami kerancuan karena adanya kelemahan dalam memberikan definisi untuk kedua istilah tersebut. Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali dalam rangka pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat berupa dokumen penunjang, buku besar, dan sebagainya yang terdiri dari material sumber untung perhitungan rugi laba.

Informasi adalah data yang sudah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh dapat juga berupa sebuah dokumen penunjang yang sudah disebutkan di atas, tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau manajemen intern untuk perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk tujuan pengambilan keputusan lainnya (Claggett, 1997: 6). Selain itu, Singh A. (2005: 2) mendefinisikan bahwa "Information system is to provide accurate and relevant information to users at the right time and at the appropriate level of detail."

Davis, (1993: 28-29) menyatakan bahwa:

Data, bahan baku informasi, didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alphabet, angka maupun simbul khusus seperti *, $, dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk sruktur data, struktur file, data base. Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta, simbol-simbol, dan angka-angka yang relatif tidak berarti sebelum diadakan proses selanjutnya terhadap data tersebut. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

        

Pengertian Manajemen

Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done through people). Meskipun banyak definisi manajemen yang telah diungkapkan para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing. Walaupun demikian, yang dimaksud manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan SIM.


 

Pengertian SIM

Menurut Murdick, (1997) menyatakan:

SIM adalah suatu kelompok orang, seperangkat pedoman, dan petunjuk peralatan pengolahan data (seperangkat elemen), memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama), dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisien (menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).

Wahyudi Kumorotomo & Subando Agus Margono (2001) menyatakan SIM ialah sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan suatu organisasi. Kalau orang mendengar istilah SIM, biasanya orang itu membayangkan suatu sistem komputer. Pada hal SIM sudah ada sebelum komputer diciptakan. Dalam literatur-literatur belum ada kesamaan pemakaian istilah SIM. SIM dalam bahasa Inggrisnya Management Information Systems atau Management of Information Systems atau Information Processing Systems atau Information Systems saja.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa definisi SIM adalah suatu sistem yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk menyediakan informasi yang penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi.


 

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Pengertian teknologi di sini ialah hardware dan software yang digunakan untuk membuat, mengakses, memproses, dan mengirim informasi baik berupa teks, suara, gambar atau video (multimedia). Cakupan ICT adalah; (1) komputer, (2) internet, (3) satelit, (4) telepon, (5) radio/tv, dan (6) kamera.


 

Manfaat SIM SD/MI Berbasis TIK bagi SD/MI

  1. Meningkatkan produktivitas kepala sekolah/madrasah dalam hal:
    1. Pengolah kata, angka, gambar, video, suara, data statistik
    2. Perancangan, ko, pemrograman
  2. Menyampaikan Informasi Manajemen Sekolah/Madrasah yang meliputi:

    Perencanaan program SD/MI, pelaksanaan rencana kerja SD/MI, pengawasan/evaluasi, kepemimpinan SD/MI, dan sebagai alat bantupembelajaran.


 

Prinsip-prinsip SIM SD/MI Berbasis TI

  1. Sekolah/Madrasah:
    1. mengelola SIM yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel;
    2. menyediakan fasilitas informasi yang efektif, efisien, dan mudah diakses;
    3. menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atu pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokomentasikan; dan
    4. melapor data informasi sekolah/madrasah yang telah terdokomentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.


 

  1. Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan sekolah/madrasah dilaksanakan secara efektif dan efisien.


 

Keterbatasan SIM Berbasis TI

  1. Relatif masih mahal
  2. Kecepatan akses masih lambat
  3. Mengandung banyak distraksi
  4. Mendorong prevalensi plagiat, virus, hacking, dan cybercrime.


 

Kelebihan SIM Berbasis TI

  1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
  2. Dapat dilihat berulang-ulang (repetitif).
  3. Dapat membantu mengatasi pekerjaan yang banyak dan kompleks.
  4. Dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi.


 

Implementasi TI dalam Pendidikan

Implementasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan atau bidang yang lain biasanya terkait dengan pemanfaatan LAN, WAN, dan internet, seperti: sistem informasi sekolah dan keuangan sekolah.

BAB III

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER


 

Pendahuluan

Sistem informasi manajemen berbasis komputer didefinisikan sebagai suatu sistem yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk menyediakan informasi yang penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan bantuan komputer. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam kenyataannya banyak membantu pekerjaan manusia, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang masih menggunakan cara-cara manual. Keberadaan SIM berbasis komputer memang dirasa perlu bagi organisasi-oraginsasi dalam rangka peningkatan mutu layanan dan pengembangan diri.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi SIM berbasis komputer sangat membantu dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan.


 

Tujuan SIM Berbasis Komputer

Untuk memberikan kemudahan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap kegiatan suatu organisasi sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.


 

Unsur-Unsur SIM Berbasis Komputer

SIM berbasis komputer memiliki beberapa unsur yang menjadi bagian dari sistem, sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Para ahli sudah menerangkan unsur-unsur pembangun SIM berbasis komputer.

Onong Uchjana Effendi, (1989) membedakan tiga unsur dasar dalam SIM berbasis komputer, yaitu; (1) hardware (perangkat keras), (2) software (perangkat lunak), dan (3) brainware (personalia).

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasa dipakai dalam sistem basis data sangat beragam bentuk dan jenisnya, tergantung jenis data yang akan dikelola, misalnya berupa CPU, hard disc, motherboard, main memory, kabel fiber optic, dan lain-lain.

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang juga dikenal dengan istilah "program" adalah serangkaian program dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh operator komputer kepada komputer yang memungkinkan komputer mengerjakan pekerjaan yang dinginkan oleh pemrogram (programmer) (Siagian, 2001). Perangkat lunak dalam SIM biasanya berbentuk database management system (DBMS) atau sistem manajemen database dengan tujuan untuk meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. Database adalah suatu koleksi terpadu dari data komputer yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral, serta disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali data tersebut, jika sewaktu-waktu diperlukan (Murdick, 1997). Hirarki data dalam konsep database adalah sebagai berikut.

Database

    File (berkas)

    Record (catatan)

        Field (elemen data)

Sebagai contoh, secara fungsional hirarki data pada konsep database dalam Model SIM Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah sebagai berikut.

  1. Database merupakan himpunan file-file atau berkas-berkas mempunyai hubungan atau relasi logis dengan menggunakan kata kunci primer yang ada pada masing-masing file.
  2. File adalah kumpulan record yang sejenis untuk masing-masing jenis entitas, sebagai tempat penyimpanan data dari entitas.
  3. Record adalah kumpulan satuan data yang mempunyai panjang sama, yang menggambarkan atau mewakili suatu file.
  4. Field adalah satuan data terkecil yang menjelaskan bagian-bagian dari record.

Keempat komponen database tersebut merupakan komponen yang sangat penting keberadaannya dalam model SIM pada suatu organisasi, karena tanpa keempat komponen tersebut tidak dapat disusun suatu database yang baik.

Hal penting yang berkaitan dengan perangkat lunak adalah sistem keamanan baik pada tingkat LAN, intranet dan internet. Dalam sistem jaringan internet ada beberapa kelemahan yang berpotensi untuk menghambat kelancaran sistem, yaitu kurangnya keamanan sistem. Semakin banyak menyambungkan sistem ke jaringan komunikasi data yang berbasis luas (internet), maka semakin besar resiko yang dihadapi dalam hal keamanan data. Heckers dan kriminal komputer yang lain dapat masuk ke dalam jaringan komputer tertentu setiap saat, sehingga sistem keamanan
jaringan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting.

Manusia (Brainware)

Brainware adalah aspek manusia atau orang yang menangani proses komputerisasi. Aspek manusia sangat penting sebab akurat tidaknya suatu informasi yang dihasilkan komputer sangat dipengaruhi oleh faktor manusia yang menangani unsur perangkat keras maupun unsur perangkat lunak.

McLeod, Jr., (2001) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen memerlukan lima golongan utama spesialis informasi: (1) analisis sistem, (2) pengelola database, (3) spesialis jaringan, (4) programmer, dan (5) operator.


 

Mekanisme Kerja SIM Berbasis Komputer

Sebuah SIM, baik sistem informasi manual maupun yang dilengkapi dengan perlengkapan sistem komputer memiliki komponen dasar yang sama, yaitu masukan berupa bahan informasi/data, pengolahan data, instruksi dan prosedur, keluaran, serta catatan-catatan dan arsip. Bahan informasi ini yang akan diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi manusia. Proses pengolahan data ini dilakukan dalam suatu mekanisme kerja SIM.

Murdick (1997) menyatakan komponen-komponen sistem informasi manajemen dibagi menjadi lima bagian, yaitu: (1) input data, (2) pengolah data, (3) catatan dan arsip, (4) instruksi dan prosedur, (5) output. Mekanisme kerja SIM ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut ini.


 

Gambar 3.1    Komponen-komponen SIM


 

Sistem informasi manajemen menerapkan sistem penyajian informasi yang cepat dan akurat (diambil pada tanggal 4 September 2006 dari http://www.chronobuilding.co.id.). Mekanisme kerja SIM seperti bagan berikut.


Gambar 3.2    Mekanisme Kerja SIM


 

Kesimpulannya, secara teknis mekanisme SIM berbasis komputer meliputi empat bagian yaitu: (1) input, (2) pengolahan, (3) penyimpanan (di dalam storage devices dan atau memory), dan (4) output.

BAB IV

IMPLEMENTASI SIM SD/MI BERBASIS TI


 

Implementasi SIM berbasis komputer di bidang manajemen sekolah adalah untuk:

  1. Perencanaan Program SD/MI meliputi: . visi, misi, tujuan, dan rencana
    Kerja.

  2. Pelaksanaan Rencana Kerja SD/MI meliputi: pedoman, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan, kesiswaan, kepegawaian, sarana dan prasarana, keuangan, budaya, dan humas.
  3. Pengawasan/Evaluasi meliputi: program Pengawasan, evaluasi diri,KTSP, pendayagunaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi.
  4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah meliputi: sarana untuk pengambilan keputusan, mengumumkan kebijakan sekolah, pengarahan-pengarahan, dan lain-lain. Selain itu, SIM sekolah berbasis TI dapat pula digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.


 

Pengembangan SIM SD/MI Berbasis TI

Dalam mengembangkan SIM sekolah berbasis TI dari unsur hardware dengan melakukan penyesuaian komputer dengan perkembangan TI dan membangun jaringan komputer yang dikenal dengan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Sebagai contoh peremajaan komputer yang sesuai dengan perkembangan IT adalah prosessor Core 2 Duo, mainboard, RAM 1 GB, Hardisk 120 GB atau di atasnya, monitor LCD dan lain-lain.

Untuk pengembangan perangkat keras ada beberapa persyaratan perangkat keras yang memenuhi perkembangan teknologi informasi termasuk dalam implementasi LAN, intranet, dan internet. Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: (1) (1) Komputer dengan kecepatan tinggi (minimal Processor Duo Core, hard disc 80 GB, RAM 1 GB, motherboard, dan lain-lain), (2) Kapasistas saluran yang memadai (penggunaan kabel LAN dengan kabel UTP dan fiber optic), (3) Pemasangan perangkat keras harus memenuhi standar, misalnya pemasangan kabel LAN maksimal 100 meter harus dihubungkan dengan switch (terminal kabel LAN), (4) Kemampuan untuk komunikasi data dan pengoperasian on line dengan penggunaan sistem LAN, intranet dan internet, (5) Pemasangan router untuk sistem keamanan dan pencegah terjadinya konflik IP address, (6) Kemampuan besar untuk menyimpan data, yaitu penggunaan hard disk dengan space besar (80 GB), flash disc 1 GB, dan lain-lain, (7) Model jaringan dengan sistem terdistribusi dengan keunggulan: jika terdapat kerusakan dapat dilokalisir karena adanya sub server sebagai penyimpan data cadangan,(8) Penyesuaian manajemen jaringan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan organisasi

Selain itu, membangun jaringan komputer perlu dilakukan di sekolah-sekolah untuk mendukung kelancaran implementasi SIM sekolah berbasis TI. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tentang LAN dan WAN.

Sistem Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan (Abdul Kadir, 2003).

Untuk koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork. Dapat dilihat pada gambar 4.1


Gambar 4.1    Skema Local Area Network

(sumber: Wikipedia Indonesia, 2007).


 

Dalam sistem LAN minimal ada dua buah komputer yang bisa saling "berkomunikasi". Sistem LAN biasanya terdiri dari komputer server (komputer pusat) dan komputer client (komputer cabang). Selain itu, sistem LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai resource bersama (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro detik) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan Mbps.


(a) Bus                (b) Ring

Gambar 4.2    Dua jenis jaringan broadcast


 

Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Dengan demikian untuk membangun LAN sebenarnya tidak diperlukan biaya yang mahal untuk ukuran sekolah-sekolah pada umumnya. Teknologi yang digunakan juga tidak terlalu sulit sehingga pengelola sekolah tidak perlu takut untuk membangun LAN di sekolahnya. Kebutuhan bahan juga mudah dijumpai di pasaran. Adapun kebutuhan bahan LAN adalah Kabel UTP, switch (terminal antar kabel), RJ45 (konektor kabel UTP).

LAN terdiri dari komputer server (komputer pusat) dan komputer workstation/client (komputer cabang). Semua komputer yang tergabung dalam LAN dapat "berkomunikasi" antara yang satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan pengguna dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti: pengiriman surat, pengarsipan, pencarian informasi dan lain-lain. Informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan dapat dicari dalam hitungan menit bahkan detik. Pengguna tinggal menekan beberapa tombol dengan menggunakan mouse/keyboard, maka dalam beberapa detik informasi yang dibutuhkan sudah tertampil dalam monitor. Jarak antara gedung yang satu dengan yang lainnya tidak menjadi kendala dengan adanya LAN, karena masing-masing komputer yang ada di berbagai gedung tersebut dapat saling "berhubungan". Teknologi ini biasanya disebut dengan intranet, yaitu komunikasi antara beberapa komputer dalam suatu jaringan komputer lokal atau dalam wilayah yang terbatas. Tugas-tugas yang terkait dengan administrasi, pembelajaran, dan tugas yang lain akan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat melalui implementasi teknologi intranet tersebut.

Selain itu, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi. Resource sharing
bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

Sistem Wide Area Network (WAN)

Sebelum membahas tentang WAN perlu diketahui tentang Metropolitan Area Network (MAN). MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah sudah ditentukannya standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan.

  1. Definisi WAN

WAN adalah jaringan komputer yang membutuhkan hubungan telekomunikasi jarak jauh sebagai media penghubung antar jaringan melalui jarak yang cukup jauh. Hubungan telekomunikasi jarak jauh dapat berupa saluran leased line antar provinsi, saluran radio jarak jauh atau komunikasi
satelit.

WAN mencakup daerah geografis yang luas, seperti mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan perangkat keras yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut perangkat keras ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi yang sering disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah subnet dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu perangkat keras ke perangkat keras lainnya. Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Belum ada terminologi standar dalam menamakan komputer seperti ini sehingga namanya sangat bervariasi, misalnya ada yang menyebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.


 

Gambar 4.3    Hubungan antara host-host dengan subnet

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.

  1. Jaringan Tanpa Kabel

Komputer mobile seperti omputer notebook dan PDA (Personal Digital Assistant), merupakan cabang omputer omputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis omputer tersebut yang sebenarnya sudah memiliki perangkat keras-perangkat keras desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki omputer dengan jaringan tanpa kabel ini.

Adapun skema jaringan tanpa kabel adalah sebagai berikut:


Gambar 4.4    Skema Jaringan Tanpa Kabel


 

Implementasi WAN di SD/MI

WAN adalah gabungan dari banyak jaringan komputer yang meliputi negara dan benua atau dunia (areanya sangat luas). WAN terdiri dari banyak jaringan komputer yang tersambung dengan jaringan telepon atau satelit sehingga dapat menjangkau berbagai negara di dunia. Komputer-komputer yang tersambung dengan WAN akan dapat saling "berkomunikasi" dalam area yang sangat luas (mencakup seluruh dunia). Peran WAN dalam pendidikan dapat dilihat dalam penyediaan informasi dari berbagai negara yang dapat diperoleh dengan cepat untuk pembelajaran dan kegiatan akademik yang lainnya. Selain itu, kegiatan administrasi, seperti: proses pengiriman surat antar kota bahkan negara dapat dilakukan dengan cepat melalui fasilitas e-mail, yaitu perangkat lunak tertentu yang dapat digunakan untuk saling mengirim pesan, surat, gambar, dan lain-lain. Fasilitas e-mail
ini dapat mempermudah pekerjaan kita dalam hal proses pengiriman surat, pesan, gambar, dan lain-lain serta waktu yang diperlukan relatif singkat.

Ada bermacam-macam bentuk akses ke infomasi jarak jauh yang dapat dilakukan, terutama sesudah berkembangnya teknologi informasi, berita-berita di koran sekarang dapat di download ke komputer kita melalui internet, dan tidak hanya itu sekarang kita dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet, bisnis yang dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce), ini sekarang sedang berkembang dengan pesat.


 

Pengembangan Unsur Software SIM SD/MI Berbasis TI

Dalam mengembangkan SIM sekolah berbasis TI dari unsur software dengan memperbaharui perangkat lunak yang sesuai dengan perkembangan TI, yaitu perangkat lunak yang berbasis windows dan web. Perangkat lunak tersebut meliputi perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi. Sebagai contoh perangkat lunak sistem yang sesuai dengan perkembangan TI adalah Windows2000 for server, Linux, NT, XP Profesional, XP Home, Oracle, dan lain-lain. Untuk perangkat lunak aplikasi contohnya adalah Microsoft Office, CorelDRAW, main manager, Borland Delphi, SPSS, dan lain-lain.

Dalam pengembangan perangka lunak perlu diperhatikan persyaratan minimal perangkat lunak yang memenuhi perkembangan TI. Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Baik perangkat lunak sistem maupun aplikasi harus berbasis windows dengan pertimbangan kemudahan dalam pengoperasian, tampilan yang menarik, kesesuaian dengan perangkat keras, dan kecepatan transfer data.
  2. Menggunakan sistem keamanan yang baik, misalnya sistem keamanan firewall.
  3. Penggunakan perangkat lunak yang berbasis web untuk sistem internet dengan pertimbangan jangkauan yang lebih luas.


 

Sistem Keamanan Data dan Informasi di SD/MI

Sistem Firewall

Pendekatan pertama untuk menangani masalah keamanan jaringan komputer adalah memisahkan website atau home page secara fisik yang terhubung ke jaringan internal yang berisi data dan sumber daya informasi. Pendekatan yang kedua adalah memberikan password (kata sandi tertentu) kepada orang-orang yang hanya memiliki kepentingan saja. Pendekatan yang ketiga adalah membangun tembok perlindungan. Hal ini adalah strategi yang sama dengan yang digunakan oleh kontraktor bangunan yang membangun tembok tahan api (firewall) di kodominium dan apartemen untuk mencegah api menyebar dari satu unit ke unit yang lain (McLeod Jr., 2001).

Tipe Threat

Terdapat dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat aktif. Threat pasif melakukan pemantauan dan atau perekaman data selama data ditranmisikan lewat fasilitas komunikasi. Tujuan penyerang adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirimkan. Kategori ini memiliki dua tipe yaitu release of message contain dan traffic analysis. Tipe Release of message contain memungkinan penyusup untuk mendengar pesan, sedangkan tipe traffic analysis memungkinan penyusup untuk membaca header dari suatu paket sehingga bisa menentukan arah atau alamat tujuan paket dikirimkan. Penyusup dapat pula menentukan panjang dan frekuensi pesan.


 

Pengembangan Unsur Brainware SIM SD/MI Berbasis TI

Unsur brainware dalam SIM sekolah berbasis TI sebagai mana pendapat para ahli di atas adalah: (1) manajer pengolah data, (2) analisis sistem, (3) programmer, (4) pengelola database, (5) spesialis jaringan, dan (6) operator komputer.

Sesungguhnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh pekerja otak ini jauh lebih berat dibandingkan dengan karyawan lain dalam suatu organisasi. Dikatakan demikian karena selaku pengolah data dan penyedia informasi bagi seluruh organisasi, pekerja otak dituntut untuk memahami dengan tepat seluk-beluk organisasi, seperti yang menyangkut: sejarah organisasi, struktur organisasi, pihak-pihak yang berkepentingan, orientasi organisasi, dan lain-lain. Singkatnya pekerja otak harus mengetahui dengan tepat tentang seluruh seluk-beluk organisasi. Oleh karena itu, semua usaha harus ditempuh untuk menjamin tersedianya pekerja otak yang memenuhi persyaratan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan semua komponen organisasi yang harus dilayani dan didukungnya. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia dalam organisasi harus mengambil semua langkah dalam bidang fungsional yang penting ini secara tepat.

Manajemen Sumber Daya SIM Berbasis Komputer

Sumber daya yang ada dalam suatu organisasi disusun agar siap digunakan, jika suatu saat diperlukan. Penyusunan sumber daya adalah menyiapkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga bagian-bagian dalam organisasi mempunyai sumber daya yang cukup untuk kepentingan menggerakkan organisasi. Setelah sumber daya disusun, pimpinan berusaha memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi secara efektif dan efisien. Pengelolaan informasi yang dilakukan oleh pimpinan atau manajemen, dapat kita lihat dengan mudah pada saat mengelola sumber daya fisik, yang dapat kita tengarai bahwa manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin sebaiknya mengumpulkan data mentah dahulu untuk diolah menjadi informasi yang berguna. Pemimpin juga menentukan orang-orang yang tepat untuk menerima informasi tersebut, dan dalam situasi dan kondisi yang sesuai sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

McLeod, Jr., (1995) menyatakan bahwa ada lima jenis sumber daya utama dalam SIM berbasis komputer yaitu: (1) manusia, (2) material, (3) mesin (termasuk fasilitas dan energi), (4) money, dan (5) informasi (termasuk data). Berdasarkan kelima jenis sumber daya tersebut, sumber daya manusia akan dibicarakan lebih rinci. Karena sumber daya manusia merupakan kunci pokok setiap proses organisasi, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan dan sumber daya manusia yang lain sebagai pendukung sistem informasi manajemen berbasis komputer. Sedangkan untuk unsur-unsur selain sumber daya manusia telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya.

Kepemimpinan

Dalam implementasi sistem informasi manajemen tidak akan terlepas dengan masalah kepemimpinan, sebab kepemimpinan merupakan faktor penentu keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi. Ada beberapa definisi mengenai kepemimpinan diantaranya menurut Davis, (1981) memberikan definisi bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Selain itu, Truman dalam Sadler, (1997: 21) mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengatur orang-orang untuk melakukan apa yang mereka tidak suka lakukan dan melakukan yang mereka suka. Sedangkan Dubin dalam Fiedler, (1967: 7) mendefinisikan kepemimpinan adalah latihan otoritas dan pembuatan keputusan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi kepemimpinan adalah seluruh proses kegiatan organisasi yang merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kelompok karena adanya interaksi kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan merupakan inti manajemen, sehingga kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi yang digunakan dalam suatu organisasi. Karena salah satu peranan dari orang-orang yang menduduki jabatan pemimpin dalam organisasi ialah peranan informasional. Dalam memainkan peranan informasional tersebut pemimpin dapat bertindak selaku: (1) pencipta sistem informasi, (2) penerima informasi, (3) penyalur informasi, (4) pemakai informasi, dan (5) penilai informasi.

Dengan demikian peranan pemimpin dalam suatu organisasi sangat besar khususnya dalam bidang informasi. Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua keahlian yang mendasar yang harus dikuasai oleh pemimpin, yaitu keahlian komunikasi dan keahlian pemecahan masalah. Pemimpin menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lesan atau tertulis. Dalam proses ini pemimpin memerlukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, orang-orang di unit lain dalam suatu organisasi dan dengan orang-orang di luar organisasi, kemampuan seperti ini disebut keahlian komunikasi. Selain itu, pemimpin harus mempunyai keahlian dalam pemecahan masalah. McLeod, Jr., (2001: 10) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalahan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan melakukan perubahan-perubahan pada operasi organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.

Selama proses pemecahan masalah, pemimpin terlibat dalam kegiatan pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Dalam hal ini, seorang pemimpin sebaiknya mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung tugas-tugasnya, antara lain:

  1. Mengerti komputer, yaitu pengetahuan tentang komputer yang mencakup pengertian tentang istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer (meskipun tidak harus menjadi programmer);
  2. Mengerti informasi, yaitu meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari proses pemecahan masalah, dimana informasi diperoleh, dan bagaimana berbagi informasi dengan orang lain.

Pada tingkat kepemimpinan tertentu seperti di SD/MI, diduga masih ada beberapa pemimpin yang kurang mengetahui tentang teknologi informasi dan perkembangannya. Hal ini yang menyebabkan pengambilan kebijakan yang berkaitan implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer pada tingkat-tingkat tersebut kurang didasari dengan pengetahuan tentang teknologi informasi, sehingga menyebabkan banyak permasalahan. Seorang kepala SD/MI apabila tidak mengerti tentang komputer dan informasi sebagaimana persyaratan seorang pemimpin seperti tersebut di atas, dalam mengambil kebijakan akan menimbulkan permasalahan baru dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis computer.


 

Sumber Daya Manusia Pendukung SIM

Sumber daya manusia sebagai pengelola dan pengguna SIM berbasis komputer tidak kalah pentingnya dengan unsur perangkat keras
dan perangkat lunak, karena bagaimanapun canggihnya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada masih tergantung pada manusia sebagai pencipta teknologi tersebut. Disamping itu implementasi SIM dalam suatu organisasi khususnya di sekolah-sekolah sangat tergantung pada keberadaan dan kesiapan SDM yang ada.

Amstrong, (2003) mengatakan SDM adalah orang-orang yang bekerja di dalam organisasi, baik secara individu maupun kolektif yang memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan pendekatan stratejik dan koheren untuk mengelola aset yang paling berharga milik organisasi. Sedangkan Hadari Nawawi, (2001) mendefinisikan SDM sebagai orang yang bekerja dilingkungan suatu organisasi, yang mencakup para manajer dan para pelaksana. Dalam istilah lain, SDM di lingkungan perusahaan disebut juga personil, tenaga kerja atau karyawan. Dihubungkan dengan unit kerja (departemen, devisi, biro, bagian, dan lain-lain) di dalam struktur organisasi perusahaan, SDM (termasuk manajer) dibedakan antara pekerja lini dan staf. Pekerja lini adalah semua tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi berupa barang atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan staf adalah semua tenaga kerja yang bertugas menunjang fungsi tenaga kerja lini untuk menghasilkan produk sebagaimana tersebut di atas.

McLeod, Jr., (2001) mengaitkan SDM dengan sistem informasi yang disebut dengan sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) atau disingkat dengan HRIS. HRIS adalah personil yang bertanggung jawab mengelola sistem konseptual yang digunakan oleh suatu organisasi. Dessler, (2003) mendefinisikan HRIS sebagai komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kendali, analisa, dan visualisasi dari suatu aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam organisasi.

Dari beberapa pendapat ahli mengenai sumber daya manusia, maka dapat disimpulkan definisi sumber daya manusia adalah orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi baik secara individu atau kelompok dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Dalam hal ini, SDM yang dimaksud adalah sebagai pengelola dan pengguna SIM sekolah berbasis IT dalam suatu organisasi khususnya di sekolah-sekolah.

Ada beberapa jenis atau tipe sumber daya manusia yang berkaitan dengan sistem database yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem tersebut:

  1. Programmer Aplikasi, yaitu pemakai yang berinteraksi dengan database melalui data manipulation language (DML), yang disertakan dengan program yang ditulis dengan bahasa pemrograman induk (seperti, My SQL, Delphi, PHP, Pascal, Visual Basic, dan lain-lain);
  2. User Mahir, pemakai yang berinteraksi dengan basis data tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan Query (fungsi untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS;
  3. User Umum, pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen;
  4. User Khusus, pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional tetapi untuk keperluan khusus, seperti Sistem Akutansi, Inventaris, dan lain-lain (Fathansyah, 1999).

Dalam perkembangannya, SIM diimplementasikan pada instansi-instansi negeri dan swasta. Hal ini sangat diperlukan oleh organisasi-organisai tersebut sebab kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka organisasi tersebut akan terhambat perkembangannya. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, tepat dan sesuai dengan keinginan menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut pengelolaan data dan informasi oleh personil yang berhubungan dengan SIM sekolah berbasis IT pada instansi pemerintah dan swasta, khususnya di sekolah perlu disiapkan dengan baik.

Berdasarkan beberapa uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persyaratan SDM pendukung SIM sekolah berbasis TI adalah :

  1. Manajer pengolah data, yaitu pejabat yang memimpin unit pengolah data.
  2. Analis sistem, yaitu para ahli yang bertanggung jawab terhadap pengembangan SIM dan aplikasinya pada suatu organisasi.
  3. Programmers, yaitu para ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk dioperasikan dalam komputer.
  4. Spesialis jaringan, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap pemasangan, perawatan dan perbaikan jaringan
  5. Machine operators, orang yang menjalankan komputer beserta komponen-komponennya.
  6. Kelompok pengawas, yaitu kelompok yang menjamin bahwa mesin selalu berfungsi dengan baik dan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
  7. Pengelola database, yaitu orang membuat database
  8. Penyedia data, yaitu orang yang bertugas untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan informasi.

Untuk kriteria 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 merupakan kriteria pokok yang harus ada dari segi SDM pendukung SIM berbasis komputer, sehingga sistem dapat berjalan dengan efektif. Sedangkan kriteria 7 dan 8 merupakan kriteria sekunder yang mana apabila kriteria ini tidak dipenuhi sistem masih berjalan dengan baik. Persyaratan sumber daya informasi sebagaimana tersebut di atas dirasa perlu untuk dipenuhi oleh suatu oraganisasi termasuk sekolah-sekolah, jika ingin implementasi sistem informasi manajemennya berjalan dengan baik. Persyaratan sumber daya informasi ini harus dipenuhi karena sumber daya informasi merupakan salah satu unsur utama dalam sistem informasi manajemen. Kurangnya SDM sebagai pendukung sistem informasi manajemen berbasis komputer, seperti tidak adanya programmer, analisis sistem, dan penyedia data, akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan secara keseluruhan, karena sistem informasi manajemen berbasis komputer antara bagian yang satu dan bagian yang lainnya saling berhubungan (Mcleod, Jr., 1995: 46).

Selain itu, pengembangan unsur brainware SIM sekolah berbasis TI harus mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut: (1) Perencanaan tenaga kerja pengolah data dengan berbagai kategori dan klasifikasinya, (2) Rekrutmen, (3) Seleksi,(4) Orientasi, (5) Penempatan, (6) Pelatihan dan pengembangan, (7) Perencanaan dan pengembangan karier, (8) Sistem imbalan yang efektif, (9) Penyedian jasa dan bantuan organisasi, (10) Penilaian kerja yang obyektif dan rasional, (11) Pemeliharaan hubungan yang serasi antara tenaga kerja tersebut dengan organisasi, dan (12) Program pensiun yang menjamin kehidupan di hari tua

Dengan demikian diharapkan para pekerja otak tersebut akan: (1) memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada organisasi, (2) menampilkan sikap yang positif terhadap organisasi, (3) bersedia membuat komitmen yang besar, dan (4) bersedia memikul tanggung jawab yang besar yang kesemuanya akan mengejawantahkan dalam efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja yang tinggi.

Perangkat otak sebagai penunjang kelancaran sistem informasi manajemen berbasis komputer harus memenuhi persyaratan tertentu, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Keberadaan SDM yang memenuhi persyaratan dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer, (seperti analisis sistem, programmer, dan lain-lain) akan bermanfaat bagi pengembangan sistem tersebut.
Dengan jumlah SDM yang terbatas, maka kerja sistem tidak maksimal (asal dapat beroperasi). Sebagaimana diketahui bersama bahwa sebaik apapun sistem informasi yang diimplementasikan, jika tidak didukung oleh SDM yang baik maka sistem tersebut tidak akan berjalan dengan baik (tidak efektif).


 

Pengembangan Informasi SD/MI

Data sebagai bahan informasi memiliki peranan yang penting dalam penyusunan informasi. Karena data yang tidak akurat menyebabkan informasi yang didapat menjadi tidak akurat pula sehingga mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil ini juga berpengaruh terhadap pengembangan organisasi. Dengan demikian keberadaan data sangat penting dalam mencari informasi yang cepat dan tepat dalam rangka pengambilan keputusan.

Claggett, (1997) mengatakan bahwa data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali dalam rangka pengambilan keputusan. Data merupakan fakta-fakta dan angka-angka dalam proses pengambilan keputusan, sehingga dalam hal ini belum terjadi proses terhadap data tersebut. Selain itu, McLeod, Jr., (2001) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai, jumlah pegawai, dan lain-lain. Data ini belum dapat digunakan sebelum melalui suatu proses tertentu. Jika data jumlah jam kerja dikalikan dengan upah pekerja setiap jamnya dan dikalikan lagi dengan jumlah pegawai yang ada, maka data-data ini akan berubah menjadi sebuah informasi yaitu pengeluaran perusahaan dari unsur gaji pegawai. Dengan demikian data akan menjadi berarti jika dilakukan proses terhadap data tersebut sehingga dapat berguna bagi pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta-fakta dan angka-angka yang belum diolah atau diproses sehingga tidak dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang baik.

Pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa sumber data yang dapat digarap dapat bersifat internal, akan tetapi sangat mungkin bersifat eksternal. Oleh karena itu, dalam proses pengolahan data yang perlu diperhatikan adalah menentukan data yang diperlukan dan dimana data tersebut diperoleh.

Sumber data internal, secara sederhana dapat dikatakan terdiri dari semua komponen organisasi dalam arti berbagai satuan kerja dan bidang-bidang fungsional yang dapat menjadi sumber data. Suatu hal yang sangat penting disadari oleh pengolah data dan sumber data internal ialah bahwa hubungan yang harus dibina antara kedua belah pihak bersifat simbiosis mutualisme. Artinya, sumber data harus terbuka terhadap para pengolah data. Dengan demikian sumber data bersedia memberikan data yang diminta dengan benar untuk diolah lebih lanjut. Hanya dengan sifat keterbukaan itulah satuan kerja pengolah data dapat memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja lainnya dalam menyelenggarakan fungsi dan aktivitasnya, khususnya dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, satuan kerja pengolah data harus mampu memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja dan komponen dalam organisasi.

Suatu organisasi pasti memerlukan berbagai macam sumber data eksternal dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangannya. Dengan memiliki berbagai data tersebut suatu organisasi dapat mencerminkan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi tersebut yang pada umumnya tidak berada pada posisi statis melainkan dinamis. Dengan berbagai macam data yang diperlukan, maka sumbernya pun pasti banyak. Contoh-contoh data yang perlu dikumpulkan dan diidentifikasi sumbernya adalah sebagai berikut:

  1. data dibidang politik, seperti kebijakan pemerintah;
  2. data dibidang ekonomi, seperti arah perkembangan industri, neraca perdangan, situasi pasar;
  3. data dibidang pasar modal, seperti jumlah uang yang beredar, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat dan laju inflasi, dan data dibidang keuangan lainnya;
  4. data dibidang permodalan yang sumbernya adalah lembaga keuangan dan perbankan;
  5. data dibidang ketenagakerjaan dan data-data dalam bidang lainnya.

Untuk menyediakan data yang baik maka diperlukan petugas khusus yang dapat menyediakan data dengan baik. Keberadaan penyedia data ini sangat diperlukan, sebab untuk mendapatkan informasi yang akurat diperlukan data yang baik, dan data yang baik akan dapat diperoleh dengan mudah jika ada yang menanganinya secara khusus. Bedasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa data yang baik sangat diperlukan untuk penyusunan informasi yang baik. Informasi yang baik sangat diperlukan untuk menentukan suatu keputusan yang tepat, sehingga kebijakan yang diambil pimpinan sesuai dengan tujuan.

Pengiriman dan pencarian informasi dengan internet sudah, cara menggunakan internet, cara membuat, mengirim, dan mencetak email sudah diberikan dalam Materi Diklat, "Penggalian dan Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen.

BAB V

PROSES MEMBUAT WEBSITE


 

Memiliki Website telah menjadi penting bagi setiap organisasi pada era globalisasi ini, tidak terkecuali sekolah dasar. Dalam Website, setiap orang dafat menemukan informasi berguna tentang organisasi tersebut dengan hanya menggunakan fasilitas internet.

Informasi-informasi tersebut terkumpul dalam suatu basis data, yang tersedia dan dapat digunakan hanya dengan beberapa langkah sederhana. Basis data tersebut kemudian disimpan dalam server yang terhubung dengan internet, sehingga informasi-informasi tersebut dapat tersalurkan melalui website. Server yang sudah cukup dikenal dan mudah digunakan antara lain adalah Xampp yang dilengkapi dengan PHPmyAdmin sebagai tools pembuatan databasenya.


 

Instalasi Xampp

Langkah-langkah instalasi Xampp adalah sebagai berikut.

  1. Carilah program lokasi program Xampp tersebut diletakkan. Kemudian klik dua kali program tersebut untuk menjalankan proses instalasi atau dapat dapat menggunakan dengan klik kanan, kemudian klik open. Proses instalasi segera dimulai


Gambar 5.1    Proses Instalasi Dimulai

.

  1. Setelah proses instalasi dimulai yang terlihat seperti pada gambar di bawah, pilih tombol next untuk melanjutkan proses instalasi.


Gambar 5.2    Lanjutan Proses Instalasi


 

  1. Kemudian pilih lokasi dimana program tersebut akan diletakkan, secara default program tersebut akan langsung diletakkan di c:\Program files\Xampp\. Kalau sudah memilih lokasinya, klik next untuk melanjutkan proses instalasi


Gambar 5.3    Pemilihan Lokasi


 

  1. Apabila ingin langsung menjalankan Apache, MySql, dan Flezilla begitu porogram Xampp selesai proses instalasi, centang ketiganya dengan mengkliknya jika tidak biarkan saja. Selanjutnya klik next untuk melanjutkan proses instalasi. Tunggulah sampai proses instalasi selesai.


Gambar 5.4    Menunggu Proses Instalasi


 


Gambar 5.5    Menunggu Proses Selesai


 

  1. Selanjutnya klik finish untuk mengakhiri proses instalasi. Dengan begitu program Xampp sudah dapat dipergunakan.


 


Gambar 5.6    Akhir Proses Instalasi


 

Cara Menggunakan PHPMYADMIN

PHPMYADMIN dipergunakan untuk membuat database. Langkah-langkah untuk menjalankan PHPMYADMIN adalah sebagai berikut.

  1. Bukalah XAMPP Control Panel dengan cara klik start menu > All Programs > Apache Friends > XAMPP > XAMPP Control Panel
  2. Kemuadian jalankan service Apache dan MySql dengan cara mencentang opsi Serv Apache, Serv MySql dan mengklik tombol start disamping kanan Apache dan Mysql. Dengan begitu program XAMPP telah siap untuk dipergunakan.


Gambar 5.7    Program XAMPP Siap Digunakan


 

  1. Untuk menjalankan program PHPMYADMIN, dapat dimulai dengan menjalankan program XAMPP, bukalah internet explorer, kemudian ketik pada Adress http://localhost/xampp atau jika ingin akses cepat ke phpmyadmin, ketikkan http://localhost/phpmyadmin , kemudian tekan enter. Maka akan terbuka program xampp, seperti di bawah ini.


Gambar 5.8    Membuka Program XAMPP


 

  1. Pilihlah bahasa yang dinginkan dengan mengklik salah satu bahasa yang dinginkan,misalnya dipilih bahasa Inggris. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.


Gambar 5.9    XAMPP for Windows


 

  1. Untuk menjalankan PHPMYADMIN klik pada tulisan phpMyAdmin dibawah tulisan Tools. Setelah ini maka phpMyAdmin sudah siap untuk dipergunakan membuat database.


 


Gambar 5.10    Menjalankan PHPMYADMIN


 

Penggunaan PHPMYADMIN

Membuat database mysql dengan PhpMyadmin

Sebagai contoh pembuatan database, di sini akan dijelaskan bagaimana cara membuat data base buku tamu. Pertama kali buat database mysql dengan phpmyadmin. Beri nama databasenya buku_tamu.


 


Gambar 5.11    Contoh Buku Tamu dengan PhpMyadmin


 

Setelah itu klik create. Database baru sudah terbentuk, sekarang kita tinggal membuat tabelnya. Contoh pertama kita buat tabel sederhana yaitu tabel pengunjung pada sebuah halaman web.


Gambar 5.12    Contoh Membuat Tabel


 

Karena kita akan membuat tabel dengan nama pengunjung yang mempunyai field sejumlah 4 yaitu : id, nama, email dan situs. Maka masukkan pengunjung pada Name dan 4 pada Number of
fields. Klik Go.


 


Gambar 5.13    Membuat field pada database


 

Selanjutnya ialah mengisi field pada database. Field pertama masukkan id


 


 


 


 


 


 

Tabel 5.1    Field pada tabel pengunjung tamu ke SD/MI

Field 

Type 

Lenght 

Attribut 

Null 

Default 

extra 

Id

Int 

5 

 

Not null 

 

Auto_increment 

Nama

Varchar 

75 

 

Not null 

  

Email

Varchar 

75 

 

Not null 

  

Situs

varchar 

75 

 

Not null 

  


 


Gambar 5.14    id di setting auto_increement dan Primary


 

Jangan lupa bahwa php case sensitif jadi sebaiknya isikan semua field dengan huruf kecil termasuk id. Pada id di setting auto_increement dan Primary. Auto_increement artinya setiap pengisian record (data ) otomatis nilai id akan di naikkan . Primary artinya memberi kunci yang unik yang dapat di jadikan pengenal dalam tabel (dalam hal ini tabel pengunjung). Angka lebih baik di jadikan kunci utama dari sebuah tabel. Karena angka itu unik dan penggunaannya pun bisa di urutkan sehingga tidak akan ada duplikasi data. Dengan kata lain hanya dengan id kita nantinya akan dapat melakukan editing, deleteing, update pada record. Jika sudah klik save.

Hasil tabel pengunjung seperti gambar di bawah ini


Gambar 5.15    Hasil Tabel Pengunjung


 


 


 


 

Browse     untuk melihat isi table (record)

Insert     untuk mengisi table

Drop         Menghapus field

Isi database tersebut dengan beberapa records, klik Insert untuk mengisinya :


Gambar 5.16    Pengisian Tabel


 

Karena id auto_increement maka id tidak perlu diisi. Jika sudah klik Go. Untuk melihat record klik Browse :


Gambar 5.17    Melihat Record


 

Cara penambahan pengguna baru

  1. Buka phpmyadmin terlebih dahulu. Kemudian klik Hak Akses untuk mengetahui daftar pengguna phpmyadmin.


Gambar 5.18    Membuka Phpmyadmin


 

  1. Untuk menambahkan pengguna baru klik menambahkan pengguna baru


Gambar 5.19    Menambahkan Pengguna Baru


 

  1. Isilah data pada informasi login sesuai dengan yang anda inginkan, sebagai contoh:

    Nama pengguna : userbaru

    Host : lokalhost

    Kata Sandi : baruman

    Ketik ulang : baruman

    Menghasilkan kata sandi tidak perlu diisi


Gambar 5.20    Mengisi Data


 

  1. Pada Database for user pilih Grant all privileges on wildcard name (username_%).


Gambar 5.21    Memilih Grant All Privilege


 


 


 

  1. Pada Hak Istemewa (Privileges) Global (Pilih semua/Balik Pilihan), klik pilihlah semua.


Gambar 5.22    Memilih Semuanya


 

  1. Klik tombol Go untuk mengakhiri pembuatan user baru


Gambar 5.23    Mengakhiri Pembuatan User Baru


 

  1. User baru anda telah jadi dibuat.


Gambar 5.24    User baru anda telah jadi dibuat

BAB VI

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN UNTUK

MEMBANGUN SIM SD/MI BERBASIS TI


 

Dalam membangun SIM sekolah berbasis TI memerlukan perencanaan yang baik yaitu berupa master plan. Master plan ini berupa gambar jaringan pticer (LAN dan WAN) yang disesuaikan dengan kondisi fisik sekolah misalnya: ukuran gedung, jarak antar gedung, bentuk ruangan, penempatan kabel jaringan kabel jaringan, listrik, dan lain-lain. Biasanya ukuran yang ada di dalam master plan berupa skala perbandingan dengan kondisi nyata di lapangan. Master plan dibuat berdasarkan analisis kebutuhan sekolah terhadap SIM sekolah berbasis TI.

Kebutuhan peralatan dalam membangun SIM sekolah berbasis TI harus disesuaikan dengan perkembangan TI dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan SD/MI serta kemampuan SDM sekolah. Agar dalam implementasinya tidak mengalami hambatan-hambatan yang besar. Sebagai contoh pengadaan perangkat keras harus sesuai dengan perangkat lunaknya (Prosesor Dual Core dengan Windows XP atau Vista). Contoh perangkat keras yang tidak sesuai dengan perangkat lunaknya adalah Pentium IV diinstall program Windows Vista, maka akan terjadi permasalahan yang besar yaitu aksesnya jadi lambat bahkan proses installnya juga terhambat atau macet.

Rekomendasi kebutuhan peralatan:

  1. Komputer workstation dapat berupa rakitan atau branded dengan merk tertentu sesuai dengan kebutuhan dan persediaan anggaran. Contoh spesifikasi minimal Pentium IV 3,6 GHz atau di atasnya (Dual Core, Core 2 Duo), mainboard, Hardisk minimal 80 GB, Memory minimal 512 MB, casing, CD RW atau DVD RW, FDD 1,44, Landcard, modem, souncard, speaker, keyboard, mouse, monitor Flat 15" atau di atasnya, yaitu LCD 15". Pemasangan dianjurkan diberi alat untuk menyetabilkan tegangan listrik dari PLN.
  2. Komputer server dianjurkan berupa alat server khusus dengan spesifikasi yang lebih baik karena alat ini yang akan "bekerja lebih keras", sebagai pusat data, dan biasanya dalam kondisi hidup terus kecuali hari-hari libur. Contoh spesifikasi server adalah Prosesor Core 2 Duo, mainboard, Hardisk minimal 200 GB, Memory minimal 1 GB, Casing khusus, CD RW, Doble Landcard, modem, keyboard, mouse. Untuk server dianjurkan dipasangan pada tempat yang listriknya jarang mati atau diberi UPS, yaitu alat yang digunakan untuk menyimpan arus listrik sehingga jika listrik mati ia masih menyala dan dapat dimatikan dengan prosedur yang benar agar tidak cepat rusak. Selain itu, pemasangan AC juga diperlukan untuk membuat kondisi ruang tetap diingin sehingga peralatan yang ada dalam ruangan tersebut tidak cepat panas.
  3. Terminal (switch) dengan kecepatan tinggi (1 Gbps) yang pti dipasang kabel fiber ptic dan kabel UTP.
  4. Conector kabel UTP (RJ45) dan fiber optik
  5. Modem biasanya sudah tergabung dengan komputer server, tetapi kita dapat membeli sendiri modem eksternal. Rekomendasi untuk modem adalah sebaiknya menggunakan modem eksternal sebab jika jaringan komputer terkena petir, maka yang rusak modemnya dahulu. Pengalaman dilapangan dengan menggunakan modem eksternal jika terkena petir kerusakan komputer atau switch bisa diminimalisir. Selain itu, sebaiknya gedung-gedung sekolah yang ada jaringan komputernya dipasang penangkal petir.
  6. Jaringan telepon terdiri dari dua macam layanan, yaitu jaringan telepon biasa seperti telepon rumah atau kantor dan jaringan telepon khusus atau jalur cepat (fastnet). Untuk jaringan telepon biasa kendalanya adalah akses internet lambat jika disambungkan lebih dari 10 komputer walaupun spesifikasi komputernya yang terbaru. Kondisi ini disebabkan bandwith yang digunakan pada jalur telepon biasa sangat kecil (56 Kbps). Keunggulan jalur telepon biasa adalah biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan fastnet. Keunggulan fastnet adalah akses internet cepat karena biasanya bandwith yang digunakan besar sesuai dengan kebutuhan pelanggan (dalam ukuran mega bit perdetik atau giga bit perdetik). Kelemahan fastnet adalah biayanya mahal sehingga hanya instansi atau orang-orang tertentu yang sanggup menggunakannya.
  7. Perangkat lunak sistem dapat berupa windows 2000 for server, linux, dan lain-lain. Untuk perangkat lunak operasional sesuai dengan kebutuhan, misalnya Microsoft Office XP, Mozilla Fire Fox, Internet Explorer, Adope photo shop, page maker, CorelDraw, anti virus, dan lain-lain.
  8. Perlu pembuatan program database tertentu yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, seperti program sistem informasi akademik, sistem informasi keuangan, sistem informasi kepegawaian, dan lain-lain.
  9. Perlu pembuatan website sekolah sebagai pusat informasi sekolah secara on line agar seklah yang bersangkutan dikenal masyarakat luas.
  10. Instalasi kabel jaringan komputer harus disesuaikan kondisi ruangan dan dicarikan tempat-tempat yang aman serta mudah dijangkau jika ada kerusakan. Sebagai contoh kabel UTP dibungkus dengan pipa, kabelnya harus diberi label untuk memudahkan pencarian kerusakan, jangan ditempatkan dijalur yang biasa dilalui tikus, dipasang terpisah dengan kabel power listrik PLN, dan lain-lain.
  11. Pengkabelan harus menggunakan standar internasional sehingga jika ada kerusakan mudah diperbaiki oleh semua teknisi jaringan komputer. Urutan warna untuk kabel UTP dengan pengkabelan standar adalah putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat.
  12. Pemilihan kualitas peralatan perlu dilakukan agar peralatan yang dibeli tidak mudah rusak sehingga dalam pengadaannya perlu melibatkan orang-orang yang paham tentang IT agar pemilihan spesifikasi peralatan komputer yang dibeli tidak keliru.

DAFTAR RUJUKAN


 

Anonim 1. (1999). Sistem informasi manajemen
edisi kesepuluh. (Terjemahan Bob Widyohartono) Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Anonim 2. (1998). Management information system. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Anonim 3. (2001). Sistem informasi manajemen. (Terjemahan Hendra Teguh)
Jakarta: Pearson Education Asia, PT. Prenhallindo. (Buku asli diterbitkan tahun 1998).

Davis, G. B. (1993). Kerangka dasar sistem informasi manajemen. (Terjemahan Andreas S. Adiwardana) Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Laudon, K.C., & Laudon, J.P. (1998). Managemen information systems new approaches to organization & technology. Upper Sadle River New Jersey: Prentice-Hall.

McLeod, R., Jr. (1995). Management information system. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Murdick, R. G., Ross, J. E., Clagget, J.R. (1997). Sistem informasi untuk manajemen modern edisi ketiga
(Terjemahan J. Djamil) Jakarta: Erlangga. (Buku asli diterbitkan tahun 1984).

Onong Uchjana Effendi. (1989). Sistem informasi manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Siagian, S.P. (2001). Sistem informasi manajemen untuk pengambilan keputusan. Bandung: Remadja Karya.

Singh A. (Maret 2005). Telecommunications system & internet communications. Journal of information technology and libraries. Diambil pada tanggal 21 Mei 2005 dari http://proquest.umi.com/pqdweb.

Stoner, J.A.F. & Freeman, R.A. (2000). Management. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall International Editions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar